Fenomena gerhana bulan total yang terjadi 36 tahun sekali terasa begitu sakral. Sejak Rabu (31/1) malam, warga Kota Bogor sudah memadati Masjid Raya di Jalan Pajajaran untuk menuaikan Shalat Gerhana Bulan Total, Rabu malam. Bahkan, seluruh lantai pun penuh oleh jamaah.
Fadhli Akbar
Seluruh lantai di masjid Raya dipadati jamaah yang datang dari berbagai wilayah. Sampai-sampai, bagian teras luar masjid juga terisi.
Shalat gerhana bulan dimulai setelah Shalat Isya sekitar pukul 20.00 WIB. Shalat dipimpin oleh imam sekaligus khotib Ketua MUI Kota Bogor KH Mustafa Abdullah Bin Nuh.
Di Bogor sendiri ada 26 masjid yang melaksanakan sholat gerhana bulan. Menurut Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bogor, Ade Sarmili, banyak ilmu yang digali dari salat gerhana bulan Ini.
“Ada segudang makna dibalik kegiatan melakukan salat gerhana, mulai dari bahan pembelajaran ketika menghadapi fenomena alam, hingga menujukkan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Dalam Islam, ketika terjadi sebuah momentum, maka harus ingat kepada Sang Pencipta dengan melaksanakan salat gerhana bulan,” ujarnya
Usia melaksanalan shalat warga antusias menyaksikan fenomena Super Blue Blood Moon atau "Supermoon" yang bisa diamati selama 3 jam 22 menit untuk gerhana sebagian dan total.
Jamaah masjid pun berbondong-bondong menuju teras masjid untuk menyaksikan detik-detik gerhana bulan total.
Tak cuma di masjid, banyak warga yang juga berdatangan ke Jembatan Cinta di Jalan Raya Pandu, Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (31/1/2018) malam.
"Dari sore ramai berita soal gerhana, katanya kan jarang terjadi. Makanya saya sama suami sengaja ke sini, di sini kan agak terbuka ya lokasinya," kata Nuraeni, yang datang ke jembatan cinta bersama suami dan anaknya, Rabu (31/1/2018).
(FAD/FEB)
