Saat itu, Justinus mengamini orderan itu meski jam telah menunjukkan pukul 22:00 WIB. Tanpa curiga, korban mengantarkan penumpangnya yang menunggu di Sukaraja.
Ketika di perjalanan, korban masih sempat berkomunikasi dengan istrinya, Maria Maghdalena Lusi (35). Namun, tak lama tiba-tiba ponsel suaminya tak aktif. Lebih dari 24 jam, Justinus tak ada kabar hingga membuat panik pihak keluarga.
Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena mengatakan, pihak keluarga sempat mencari informasi dari pihak kantor Grab dan mendapat keterangan bahwa korban sampai ke tempat tujuan pada pukul 23:58 WIB. Sekitar pukul 01:00 WIB, istri korban sempat menelepon korban dan masih terdengar suara penumpang. “Pada pukul 02:00 WIB, istrinya kembali menelepon namun handphone korban sudah tidak aktif," jelasnya.
Hingga akhirnya pada Minggu (4/3), pihak keluarga mencari informasi keberadaan korban dan membuat laporan ke Polsek Cibungbulang. “Jadi menurut istri, suaminya dapat orderan untuk mengantar penumpang dengan titik lokasi penjemputan di Holland Bakery Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, dengan tujuan Gunung Salak Endah Kecamatan Pamijahan," ujarnya.
Selanjutnya pada Senin (5/3/18) pukul 10:00 WIB, korban ditemukan saksi di lokasi dalam kondisi tewas. Mayatnya ditemukan di semak-semak belukar yang jauh dari permukiman warga. Tepatnya di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak di pinggir Jalan Desa Gunungpicung, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. “Kondisi tangan dan kaki terikat, mulut dan mata tertutup lakban warna hitam,” kata Ita.
Saat ini, jasad warga Beji Depok tersebut dibawa ke RSUD Ciawi untuk dilakukan autopsi. Polisi juga masih mencari keberadaan mobil Avanza warna hitam bernomor polisi B 1992 EKM milik korban yang hilang.
Bersamaan dengan itu, Polresta Depok menangkap salah satu terduga pelaku pembunuhan sopir grab Justinus. Pelaku, Ahmad Sutrisna, ternyata pernah terlibat dalam penggelapan mobil. "Kami mengamankan yang bersangkutan karena terlibat penggelapan mobil di Depok. LP (laporan polisi)-nya ada di Polresta Depok," ujar Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana
Ahmad diamankan di Subang, Jawa Barat, pada Senin (5/3) pagi. Sebelumnya, polisi Polresta Depok tidak mengetahui Ahmad adalah salah satu terduga pelaku pembunuhan tersebut.
"Ternyata, setelah dilakukan pemeriksaan, dia terlibat dengan komplotan yang melakukan pembunuhan korban di Bogor (Justinus) itu," tutur Putu. Ahmad mengaku melakukan aksinya itu tidak sendirian. "Dia mengakunya melakukan pembunuhan itu sama sekitar dua-tiga orang temannya, keterangannya masih mencla-mencle," sambungnya.
Sementara itu, Ketua RT 07 tempat Justinus tinggal, Marzuki, mengungkapkan bahwa Justinus merupakan sosok pekerja keras. "Dia orangnya ramah, baik, sama tetangga juga baik. Makanya kami di sini merasa kaget beliau meninggal dengan cara tersebut," kata Marzuki.
Marzuki juga menilai Justinus adalah orang yang royal kepada tetangga. Sebab, Justinus yang dikenal pendiam ini suka memberi makanan, termasuk kepada keluarga Marzuki. “Pas Lebaran saja suka dikasih makanan meski kita beda agama. Cuma dia orangnya baik, suka kasih bawa makanan," tuturnya.
Ia mengaku pertemuan terakhirnya dengan Justinus terjadi pada Jumat (2/3). Tidak ada hal aneh yang ia rasakan saat Justinus menyapanya. "Jumat itu dia masih kelihatan, masih bertemu," ucap Marzuki.
(mul/c/feb/run)