TAK mau kebobolan, Kepala SDN Panaragan 1 Kota Bogor, Muhammad Wahyu, mengumpulkan seluruh pedagang yang berjualan di area sekolah. Ini dilakukan untuk menyosialisasikan terkait temuan permen yang diduga mengandung narkoba. "Saya kumpulkan mereka untuk memberikan pemahaman terkait permen yang diduga mengandung narkoba," ujarnya.
Wahyu mengatakan, pihaknya sangat terbuka dan tidak ingin menyudutkan para pedagang yang berjualan di lingkungan sekolah. Mereka pun diminta bekerja sama menjaga nama baik sekolah. Bahkan, ia menyampaikan kebijakan terkait peredaran permen yang diduga mengandung narkoba. “Coba periksa lagi dagangan masing-masing. Kalau masih jual permen itu, tolong diserahkan ke saya. Jika merasa rugi, permen itu akan saya beli," terangnya.
Wahyu mengumpulkan permen itu untuk diserahkan ke polisi dan digunakan sebagai sampel atau barang bukti agar bisa diproses lebih lanjut dan tidak ada kasus seperti ini lagi. “Kita jadi semakin khawatir dengan apa yang dibeli anak-anak," katanya.
Tak hanya kepala sekolah, Polresta Bogor Kota juga mendalami peristiwa tersebut. Kasat Narkoba Polresta Bogor Kota, Kompol Agah Sonjaya, mengaku masih menunggu hasil uji labfor terkait kandungan permen tersebut. "Saat ini masih kita dalami. Kita masih menunggu hasil uji labfor terhadap kandungan permen ini," ujarnya.
Meski sudah ada laporan, ia mengaku belum menyita permen tersebut. Sebab, reaksi tubuh anak setelah mengonsumsi permen itu berbeda-beda. "Karena ada anak lain yang juga mengonsumsi permen itu tapi nggak apa-apa. Sehingga ini menimbulkan pertanyaan, benar nggak ini permen mengandung narkoba," tuturnya.
Saat ini, sambung dia, polisi masih memetakan peredaran permen tersebut serta menyelidiki pabrik yang memproduksi permen tersebut. Kandungan permen juga akan dicek di Puslabfor.
"Jadi, nanti kalau permen itu mengandung narkoba bisa kita sita," pungkasnya.
(km/feb/py)