Minggu, 21 Desember 2025

Ayah: Saya Mimpi Aneh Tiga Hari Berturut-turut

- Jumat, 23 Maret 2018 | 09:04 WIB

-

17 Maret 2017 jadi pertemuan terakhir Supandi (66), ayah Yun Siska Rohani (29), almarhum Marketing Wedding Organizer yang tewas dibunuh. Duka mendalam pun masih dirasakan pihak keluarga yang saat ini masih tak percaya bahwa Siska telah tiada.

Masih lekat di ingatan Supandi saat Siska berpamitan dengannya pada 17 Maret pagi. "Terakhir pamitan ke ibunya, salaman sama saya, pas ada dua-duanya. Jadi nggak ada masalah apa-apa," kata Supandi.

Setelah bercerai dengan suaminya, ibu satu anak ini tinggal bersama orang tuanya di Pesanggrahan, Jaksel. Kehidupan sehari-hari Siska berjalan normal. "Nggak ada masalah sama sekali," ujarnya.

Supandi tidak mengetahui persis di perusahaan apa putrinya itu bekerja. Dia hanya mengetahui bahwa anak bontotnya itu bekerja di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat.

"Ya kalau masalah kerjaan, anak saya itu agak tertutup. Jadi misalkan ditanya kerja, saya memaklumi tiap hari berangkat, (yang penting, red) pulang selamat," sambungnya. Siska bahkan sering menggunakan taksi online untuk pulang ke rumahnya. Sejak Sabtu (17/3) itu, Siska tidak pernah pulang lagi ke rumahnya. Supandi saat itu hanya mendapat kabar dari bos anaknya bahwa Siska terakhir meninggalkan kantor sejak pukul 18:00 WIB. "(Sejak, red) Sabtu malam Minggu nggak tahu ke mana," ucapnya. Sampai akhirnya pada Minggu (18/3) sore ia mendapat kabar mengejutkan. Polisi dari Polres Bogor memberi tahu soal kematian putrinya itu. "Tiba-tiba dapat kabar, polisi ke sini ngasih kabar," cetusnya.

Supandi menyebut anaknya itu sering diantar taksi online ketika pulang larut malam. "Berangkat rata-rata pukul 09:00 atau 10:00 WIB sampai sore, pulangnya nggak tentu. Kadang-kadang kantor itu diperlukan. Kadang (pulang, red) pukul 19:00 WIB atau pukul 22:00 WIB. Kalau malam, rata-rata sering pakai taksi online," ungkapnya.

Supandi mendapat firasat buruk sebelum putrinya, Yun Siska Rohani, dibunuh sopir taksi online di Cibinong, Kabupaten Bogor. Supandi mendapat mimpi buruk selama tiga hari berturut-turut. "Kalau firasat, saya terus terang ada tapi firasat itu terus terang (seperti) Allah memberikan gambaran, cuma saya nggak bisa menafsirkan. Itu sampai tiga hari berturut-turut," kata Supandi.

Firasat itu datang lewat mimpi. Tapi lagi-lagi Supandi sulit menjelaskan soal mimpi itu. "Mungkin seperti contoh mimpi, mimpi itu kan ada yang ingat di waktu itu, tapi ada yang nggak. Yang jelas saya merasa seakan Allah memberi petunjuk seperti ini," katanya.

Mimpi itu menghampirinya tiga hari berturut-turut sejak Rabu hingga Jumat (14-16/3). Dia pun langsung berdoa ketika terbangun dari mimpi itu.

“Saya mau tidur sudah doa, sudah siap. Apalagi waktu itu loh saya baru (tidur, red) sejam, kok ada bayangan begini lagi. Saya baca doa lagi, terus sampai gitu lagi, tiga hari," tandasnya.

(de/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X