Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman Ridwan Djamaluddin mengatakan, dana itu akan digunakan untuk pembangunan terowongan. "Kalau saya lihat sih beberapa titik kritis seperti terowongan, dia mau selesaikan," kata Ridwan.
Selain terowongan, pinjaman dari CDB tahap pertama juga akan digunakan untuk pembangunan stasiun pemberhentian kereta cepat Jakarta-Bandung. Proyek ini akan dilengkapi empat stasiun, antara lain di Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar Bandung. "Stasiun-stasiun utamanya juga dia mau selesaikan," ujarnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan operasi Maret 2021. Untuk pekerjaan proyek kereta cepat sendiri ditargetkan rampung akhir 2020. "(Target operasi?) Maret 2021. Penginnya akhir 2020 mungkin selesainya. Tapi kan harus tetap di-testing, commissioning kan biasanya memakan waktu 3 bulan," ujarnya saat mengunjungi proyek kereta cepat di Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Rini menjelaskan, proyek tersebut akan dibangun sebanyak 13 terowongan. Total panjang terowongan mencapai 16 kilometer (km). "Ada salah satu terowongan terpanjang yaitu terowongan 6 itu panjangnya 4,4 km," jelasnya.
Rini mengatakan, pembangunan terowongan paling kritis di antaranya yang berada di Halim dan Walini. Untuk di Halim, pembangunan terowongan akan memakan waktu 27 bulan.
Untuk pembangunan terowongan, lanjutnya, keseluruhan akan memakan waktu 36 bulan. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan rampung di akhir 2020. "Untuk konstruksi terowongan sini yang lainnya akan lebih cepat. Di sini pada dasarnya terowongan itu 27 bulan dan selesainya antara semua selesai mungkin antara 32-36 bulan," terangnya.
Rini menambahkan, kereta cepat Jakarta-Bandung tak jauh beda dengan yang ada di China. Nantinya kecepatannya akan mencapai 350 km/jam. "Dan memang di China sekarang sudah membangun lebih dari 25 ribu km kereta cepat. Dengan kecepatan di Beijing-Shanghai secepat 350 km/jam. Nanti di Jakarta-Bandung akan sama dengan yang di Beijing-Shanghai yaitu 350km/jam," ucap Rini.
Untuk pembebasan lahan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Rini memastikan proses itu akan rampung pada 7 Mei 2018. "Untuk lahannya kita harapkan, kan paling utama 22 titik ini 7 Mei selesai semua. Insya Allah. Sedikit terlambat jadi kita harapkan akhir bulan April selesai. Tapi ternyata butuh kira-kira 1 minggu lagi untuk menyelesaikan 22 titik," pungkasnya.
Untuk diketahui, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki panjang 142,3 km. Proyek ini dikembangkan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), di mana kepemilikan sahamnya ialah 60% PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan 40% Beijing Yawan HSR Co.Ltd.
(de/feb/run)