Ketua RT 06 Joko Bandung mengatakan, penyisiran itu dilakukan sejak pukul 19:00 hingga 20:30 WIB. Kemungkinan pengerahan anjing pelacak tersebut untuk mempermudah proses pencarian pelaku. “Iya, semalam ada anjing pelacak,” kata Joko, kemarin.
Namun, menurutnya, pihak kepolisian masih belum dapat memberi keterangan lebih rinci terkait kasus tewasnya Grace. "Karena mungkin memang masih diselidiki, saya dan pihak keluarga pun masih menunggu," ucapnya.
Joko menambahkan, jasad Grace yang sebelumnya dikabarkan akan disemayamkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, diurungkan. "Jadinya siang ini dikebumikannya di TPU Pondok Rajeg," ujar Joko.
Sementara paman korban, Helton, berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini. Mengingat saat ditemukan, bibir korban diketahui mengalami luka robek.
“Kita berharap kasus ini segera terungkap dan jangan sampai ngambang. Saya juga setelah selesai pemakaman akan menuju Polres Bogor. Informasi yang kita dapat, bibirnya mengalami luka. Untuk tubuh lainnya kita masih nunggu hasil autopsi,” kata Helton.
Di tempat terpisah, pemakaman Grace di TPU Pondok Rajeg, Cibinong, berlangsung penuh isak tangis. Ibu korban, Immi Nanci Elisa S, beserta kerabat dan sanak saudara tak kuasa menahan air mata saat melihat jasad korban akan dikebumikan.
Nenek korban, Mariah Hutabarat, mengaku tak kuasa melihat jasad korban. Secara, keluarga saat melihat fisik jenazah terakhir, bibir cucunya ini mengalami luka sobek. "Kami tidak berani lagi untuk membuka. Sampai saat ini kami belum mendapatkan hasil dari kepolisian dan hasil autopsi. Kami sendiri berduka masih tanda tanya," kata Mariah di lokasi pemakaman.
Mariah berharap pelaku pembunuh cucunya ini segera ditangkap aparat kepolisian. Sebab, ia beserta keluarga penasaran dengan apa kesalahan yang dilakukan cucunya ini sehingga tega dibunuh pelaku. "Apa salah, apa motifasinya dia mengambil cucu saya itu? Saya berharap kasus ini semoga cepat terungkap," harapnya.
(tib/rez/run)