Di antaranya Titin (50), Riah (40), Munah (30), Asri (35), Sopyan (40), Puah (40), Uun (25) dan dua balita yakni Siti Hilmiyah (7 bulan) dan Mala (3). Informasi yang dihimpun, insiden ledakan itu berasal dari kebocoran tabung gas 3 kilogram (kg). Berawal ketika beberapa warga tengah memasak di kediaman warga bernama Aas Asnawati untuk merayakan pesta khitanan anaknya pada Rabu (2/5).
Ledakan itu dipicu dari api yang menyambar tabung gas yang bocor. "Awalnya itu kan lagi masak-masak, mau hajatan pesta khitanan. Nah terus gas habis, terus digantilah itu tabung. Tapi pas dipasang, ternyata gasnya malah bocor. Karena bocor, tabung gas itu disimpan tapi nyimpannya di dekat tungku api gitu. Nah, api di tungku itu mungkin nyambar ke tabung gas yang bocor, terus meledak," kata seorang warga, Arman, kepada wartawan, Jumat (4/5/2018).
Dalam sekejap, lanjut Arman, api langsung membesar di ruang dapur rumah Aas. Arman sempat membantu korban yang ada dalam rumah tersebut. “Pas saya masuk, itu ada ibu-ibu yang badannya lagi kebakar langsung saya matiin apinya pakai kain basah. Semua panik, warga langsung datang selametin ibu-ibu yang di dapur itu," terang Arman.
Kapolsek Jonggol Kompom Agus mengatakan, ada dua orang yang mengalami luka bakar serius. "Yang terdata yang mengalami luka bakar itu berjumlah sepuluh orang. Yang mengalami luka serius ada dua orang. Dari sepuluh orang yang dibawa ke rumah sakit, sampai sekarang masih ada lima orang yang dirawat," kata Agus kepada wartawan, Jumat (4/5/2018).
Karena itu, Agus mengimbau agar masyarakat lebih waspada dalam menggunakan gas. “Perlu hati-hati, jangan sampai teledor,” imbaunya. Camat Jonggol Beben Suhendar menuturkan, beberapa warganya telah dipulangkan. “Jadi mereka itu lagi persiapan hajatan. Selang yang terbakar masih mengeluarkan gas dan menimbulkan percikan api serta merambat ke bagian dinding dapur hingga warga yang berada di dalam terbakar juga,” bebernya.
(tri/c/feb/run)