Sejak dini, kedua anaknya sudah diajarkan pentingnya umat muslim menjalani rukun Islam ketiga. Termasuk mengajarkan salat berjamaah di masjid dekat kediamannya yang berlokasi di Desa Bantarjaya, Kecamatan Rancabungur. “Alhamdulillah kalau Desta sudah berpuasa sejak berumur enam tahun. Kalau salat berjamaah ke masjid, Desta, saya dan juga istri ke masjid sama-sama. Kalau si kecil terbangun, ia juga ikut ke masjid,” kata Irman.
Selain mengajarkan buah hatinya, Irman juga mengajak warga Kabupaten Bogor saling menghormati satu sama lain, khususnya yang ada di Dapil 6. Karena dengan begitu, semoga semuanya bisa memetik hikmah di bulan Ramadan ini. “Termasuk saya, dengan datangnya bulan suci ini bisa terus mengendalikan diri. Jangan sampai ada tindak anarkis yang terjadi,” harapnya.
Sementara itu waktu menunjukkan pukul 02:00 WIB, langkah kaki seorang wanita mulai terdengar menuju dapur. Wanita tersebut tak lain istri Irman Nurcahyan, Ai Nuraeni (30). Ai terlihat bersiap menyajikan santap sahur keluarga kecilnya ini.
Harumnya masakan begitu sangat terasa dikemas menjadi hidangan sederhana. Dibalut kerudung merahnya, ia mulai memasak sejumlah menu masakan. Dengan menu sajian khas Sunda, keluarga harmonis itu lalu menyantap makanan sahurnya. Diselingi canda gurau dan saling mengingatkan plus menasihati lengkap dalam pembicaraan dini hari itu. Sahur pun ditutup dengan salat berjamaah. “Saya memang lebih suka sama makanan khas Sunda. Paling favorit itu seperti sayur asem, ikan tongkol dan emping,” ujarnya.
Sementara itu, Ai Nuraeni berharap terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan dirinya di Bulan Suci Ramadan ini. Sehingga ia pun memilih menyibukkan diri berada di rumah untuk mengurus kedua anaknya serta menyiapkan santapan berbuka maupun sahur. “Setiap tahun kami sekeluarga seperti ini, Alhamdulillah ibadah puasa barjalan baik,” akunya.
(yos/c/rez/run)