Minggu, 21 Desember 2025

Serunya Ngalun Bareng Bocah Katulampa

- Senin, 4 Juni 2018 | 10:29 WIB

-

Saat melintas di Kampung Warna-warni, Katulampa, Bogor Timur, Minggu (3/6/2018), Bima Arya-Dedie Rachim tampak kagum dengan sejumlah anak-anak yang ceria menikmati permainan tradisional.

PARA bocah itu pun menantang Bima-Dedie bermain bersama. Terlihat sejumlah permainan, antara lain loncat karet, engklek, egrang, kelereng, damdas dan bakiak. Bima Arya sendiri tampak membawa sang buah hatinya, Kenatra Mahesa.

Bima-Dedie ditantang pertama kali sekumpulan anak-anak perem­puan untuk memainkan lompat karet. Keduanya pun menyang­gupi itu, tak terkecuali Kenatra.

Lompatan pertama dilalui dengan lancar. Pada lompatan kedua, Dedie tampak menyerah dan memilih memainkan per­mainan lain, yakni damdas bersama bocah lain. Semen­tara Bima dan Ken terlihat ma­sih asyik menikmati lompat karet hingga rintangan seting­gi kepala.

Permainan kedua yang dici­cipi Bima-Dedie adalah engk­lek atau banyak yang menyebut sondah. Bocah-bocah sekita­ran usia 6-12 tahun terlihat aktif melompat. Bima-Dedie juga tak mau kalah dengan me­reka meski kelincahan anak-anak tersebut sulit diimbangi.

”Hari ini bertepatan dengan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-536 dengan tema ‘Bogor Genah Tumaninah’. Tema tersebut di­angkat karena kental dengan unsur keagamaan, ketenangan, kekompakan dan kebersamaan. Sesuai tema itu, permainan tradisional sangat kental juga dengan unsur kekompakan serta kebersamaannya,” ungkap Bima Arya.

Bima mengaku sangat menga­presiasi keaktifan orang tua dan para pemuda di Kampung Warna-warni Katulampa itu yang menghidupkan permainan tradisional di anak-anak zaman sekarang. ”Ruang-ruang bermain seperti ini harus ditambah te­rus di Kota Bogor. Selain menga­jak anak-anak lebih mengenal permainan tradisional, kegia­tan ini juga sekaligus mengajak anak-anak aktif bermain di luar rumah bersama keluarga tanpa rasa khawatir,” ujarnya.

Kemajuan teknologi, jelasnya, membuat banyak keluarga mengandalkan gadget, seba­gian orang tua bahkan lebih menyukai anak-anaknya ber­main dalam rumah daripada bermain di luar. ”Bermain per­mainan tradisional di luar ru­angan banyak melibatkan ak­tivitas fisik yang mendorong stimulasi motorik dan psikolo­gis anak yang akan membantu perkembangan anak,” katanya.

Sementara itu, Dedie menam­bahkan, permainan tradisional sudah hampir terlupakan. ”Dengan adanya ruang ter­buka publik maka diharapkan bisa menjadi kesempatan untuk memperkenalkan dan mem­populerkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak. Pesan kami untuk anak-anak, harus rajin belajar, rajin beri­badah dan rajin berolahraga,” pungkasnya. (feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X