Jelang mudik Lebaran, jalur Puncak kembali menelan korban. Tak tanggung, empat kendaraan terlibat tabrakan beruntun di Jalan Raya Puncak arah Ciloto Cianjur. Tragedi berdarah itu membuat enam korbannya mengalami luka serius.
SEBUAH truk boks bernomor polisi B 9462 CRW jadi biang kerok kecelakaan beruntun di jalur Ciloto. Diduga akibat rem blong, sopir boks kehilangan kendali hingga mobilnya seketika menghantam banyak kendaraan lain.
Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 11:00 WIB, mobil boks berwarna putih melaju kencang dari arah Puncak menuju Cipanas. Begitu tiba di depan kantor Desa Ciloto, mobil tersebut tidak bisa dikendalikan hingga menghantam kendaraan di depannya dari arah berlawanan.
Warga Hanjawar, Desa Ciloto, Ade (35), mengatakan bahwa di tempat kejadian jalanan cukup menurun tajam sehingga truk boks yang sudah blong rem menabrak sebuah bagian belakang mobil Toyota Avanza, lalu menabrak truk pasir yang datang dari arah Cianjur. “Itu mah kayaknya remnya blong. Soalnya jalanannya emang turunan,” kata Ade.
Seketika mobil Toyota Avanza bernopol B 1554 EKG dan truk pasir beradu hingga melintang di sepanjang jalur Puncak arah Ciloto. Nahasnya, truk pasir bernopol F 8641 FW seketika menabrak sepeda motor yang dikendarai dua anggota TNI. “Motornya masuk parit,” ujarnya. Warga pun lalu berhamburan membantu korban yang mengalami luka-luka dan selanjutnya membawa ke RSUD Cimacan guna mendapat pertolongan medis.
Perawat bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cimacan, Firdaus, mengaku menerima enam korban yang dua orang di antaranya luka berat. ”Kedua orang tersebut anggota TNI dengan luka di bagian kepala dan mengalami patah tulang. Sedangkan empat orang lainnya hanya mengalami luka ringan,” beber Firdaus.
Kasat Lantas Polres Cianjur AKP Rendy Setia Peana mengatakan, korban kecelakaan yang melibatkan tiga mobil dan satu unit motor Yamaha Byson tersebut masih ditangani pihak rumah sakit. ”Yang jelas semua korban sudah kami evakuasi ke RSUD Cimacan. Sedangkan untuk unit kendaraan kami amankan di Mapolsek Pacet,” katanya.
Arus kendaraan kembali normal setelah kendaraan derek tiba di lokasi dan meminggirkan semua kendaraan yang terlibat kecelakaan.
Jalur Puncak di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur kerap menjadi jalur yang sangat berbahaya untuk dilalui karena banyaknya kecelakaan yang terjadi. Termasuk pula jalur Ciloto yang menjadi TKP dalam tragedi berdarah kemarin.
Kontur jalan yang menikung, berbelok serta turunan, dituding menjadi faktor penyebab kecelakaan di jalur maut ini. Bahkan pada 2017 lalu, kecelakaan maut membuat sebelas nyawa melayang dan 52 lainnya luka-luka.
Selain jalur Ciloto, ada sejumlah titik yang patut diwaspadai, terutama bagi para pemudik yang berniat melewati jalan ini. Di antaranya Tanjakan Selarong yang berada di wilayah Desa Pasirangin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Setiap libur panjang, tanjakan ini menjadi salah satu titik kemacetan terparah di Puncak hingga rawan kecelakaan.
Selain itu, di belokan dekat kebun teh Gunung Mas, Tugu Utara, Cisarua, juga sering menjadi lokasi kecelakaan maut. Selain itu juga Tanjakan Talang yang berada di pertigaan Cibodas dengan kontur jalan menurun dan menikung. (tib/feb/run)