METROPOLITAN - Ziarah kubur nampaknya masih jadi tradisi yang tidak bisa terlepaskan saat hari raya lebaran tiba. Seperti di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dreded Kota Bogor, makam ini sudah dipadati masyarakat sejak solat Idul Fitri selesai. Tak tanggung-tanggung, jumlah peziarah nya pun mencapai ribuan orang.
Menurut koordinator pemakaman Dreded, Arsyad, peziarah yang datang ke TPU Dreded ini bukan hanya berasal dari Kota Bogor, malah banyak sekali peziarah yang datang dari Jakarta, Cianjur, Bekasi dan di beberapa kota lainnya. “Setiap tahun memang selalu ramai, sudah menjadi tradisi tahunan untuk ziarah ke makam ini. Masyarakat pun banyak dari kabupaten Bogor dan dari luar Kota. Sampai di jalan pun macet. Keramaian di TPU akan terus terjadi sampai satu minggu setelah Idul Fitri. Biasanya puncaknya di hari kedua setelah Idul Fitri” katanya.
Sementara itu, para peziarah bukan hanya membawa buku doa, air mawar dan bunga saja ke pemakaman. Namun, mereka juga membawa peralatan untuk membersihkan makam. Seperti sapu, cangkul dan alat kebersihan lainnya untuk mencabuti rumput liar yang berada di sekitar makam.
Menurut salah satu peziarah asal Jakarta Rahman, tradisi nyekar ini dilakukannya setiap setahun dua kali dan menjadi momen bersilaturahmi dengan sanak saudara. “Di keluarga tradisi nyekar dilakukan setiap setahun dua kali. Jadi sebelum bulan ramadan dan di Hari Raya Idul Fitri. Kita selalu menyempatkan untuk memberi doa langsung dan bersih-bersih makam,” katanya kepada Metropolitan.
Disisi lain, ramainya peziarah khususnya dari Bogor dan berbagai daerah menimbulkan kemacetan di sepanjang jalan Bondongan menuju TPU Dreded. Keramaian peziarah juga membuat bertambahnya penjual bunga. Menurut salah satu penjual bunga, Daniar, penjualan bunga di musim nyekar seperti menjelang puasa dan di Hari Raya Idul Fitri membuat ia menambah stok air mawar dan bunga tabur dari hari biasanya. “Kalau hari biasa saya hanya buat 25 bungkus bunga tabur dan 30 air mawar. Kalau sekarang bisa sampai 80 bungkus bunga tabur dan 80 botol air mawar dalam sehari. Peziarah akan terus ramai sampai lima haru setelah lebaran,” pungkasnya. (cr1/c/rez)