Sehari usai pilkada, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung menyambut kedatangan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahatir Mohamad dan istrinya, Siti Hasmah, di Jakarta. Kunjungan ini merupakan yang pertama kalinya di negara kawasan ASEAN sejak dilantik sebagai PM Malaysia.
MENTERI Retno mengatakan, kunjungan Mahatir ke Indonesia sebagai kunjungan perkenalan. Rencananya, pertemuan dua kepala negara itu akan dilanjutkan di Istana Bogor, Jumat (29/6).
Keduanya akan membahas isu strategis untuk memperkuat hubungan kedua negara. ”Baik dari sisi ekonomi, sosial budaya. Karena Indonesia dan Malaysia negara dekat. Negara dekat biasanya hubungannya kuat sekali, ekonomi, investasi Malaysia juga banyak,” kata Retno.
Mahatir yang menumpangi pesawat Airbus A319 atau M1 warna putih tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 18:10 WIB. Kedatangan mereka pun langsung disambut penghormatan dengan cara hormat senjata.
Menurut Retno, perdagangan Indonesia dengan Malaysia cukup banyak. “Sosial budaya, termasuk masalah keberadaan WNI di Malaysia yang jumlahnya jutaan orang,” tambah Retno.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan, usai kunjungannya ke Indonesia, Mahatir dijadwalkan mengunjungi Brunei Darussalam.
”Dalam kunjungannya ke Indonesia pada 28 hingga 29 Juni ini, Presiden Jokowi dan PM Mahatir akan membahas isu-isu seperti upaya ekonomi, khususnya di bidang perdagangan dan investasi. Selain itu juga mengenai perlindungan 2,5 juta WNI, termasuk para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Malaysia,” jelasnya.
Mereka, ujar Arrmanatha, juga membicarakan upaya kemitraan yang menyangkut akses pasar kelapa sawit. Isu lain yang dibicarakan juga membahas isu-isu kawasan dan global seperti ASEAN, Indo Pasifik serta mengenai isu Palestina.
Presiden Jokowi dan PM Mahatir memiliki kesamaan yaitu sama-sama fokus dalam pengembangan infrastruktur. Mahatir dijadwalkan tiba di Indonesia sore ini dan akan dijemput Presiden Jokowi serta Menlu Retno.
Pada kesempatan sebelumnya, Presiden Jokowi juga menjemput kedatangan Raja Salman ke Indonesia. Kini ia kembali menjemput kedatangan Mahatir karena keduanya merupakan pemimpin senior. (sur/feb/run)