Senin, 22 Desember 2025

Awas! Penggembosan Suara Hadist

- Sabtu, 30 Juni 2018 | 13:58 WIB

-

Rekapitulasi penghitungan suara pemilihan bupati dan wakil bupati (pilbup) Bogor masih berlangsung di tingkat kecamatan hingga kemarin. Adanya selisih tipis antara raihan suara pasangan calon (paslon) Ade Yasin-Iwan Setiawan dengan Ade Ruhandi-Ingrid Kansil membuat proses penghitungan pun jadi rawan kecurangan.

DUGAAN adanya indikasi penggem­bosan suara mencuat karena ada­nya suara paslon Ade Yasin-Iwan Setiawan yang sempat berkurang. Seperti yang terjadi di Kecama­tan Tenjo.

Proses penghitungan di Keca­matan Tenjo sejak Kamis (28/6) sempat diwarnai aksi protes. Ini menyusul adanya nota keberatan dari saksi paslon nomor urut dua karena adanya perbedaan an­tara data formulir C1 yang dite­rima dari KPPS dengan C1 Plano.

Menurut saksi, Galang, perbe­daan ini terjadi di dua desa. Ya­kni Desa Bojong dan Tenjo. “Ada dua TPS yang salah penulisan dan penjumlahan,” kata Galang, saksi paslon nomor urut dua.

Setelah sempat diwarnai kete­gangan, akhirnya Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) membuka ko­tak suara untuk mencocokan. “Ada di TPS 10 sama 8. Memang ada keteledoran KPPS, makanya C1 saksi dengan C1 Plano akhirnya berbeda,” ungkap Galang.

Ketua PPK Tenjo Andi Sukardi mengakui adanya perbedaan antara jumlah dengan rincian dalam formulir C1 dan C1 Plano. ”Jadi di C1 itu dari jumlah dan rinciannya. Misal yang seharus­nya 2+1=3. Nah, ini 1+1=3,” beber Andi.

Untuk itu, pihak PPK mengam­bil langkah untuk membuka kotak suara guna mencocokkan. ”Sete­lah dicocokkan dengan disaksikan unsur kepolisian, Panwas dan saksi dari paslon, semua bisa me­nerima,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Tim Kampanye Pasangan Hadist David Rizar Nugroho mengaku telah mendapat laporan soal ketidaksesuaian data di form C1 saksi dengan C1 Plano. “Dari laporan yang kami terima, suara Hadist di C1 itu tidak sesuai. Dan begitu dicek, betul ada pengu­rangan,” tutur David.

Untuk itu, sejak awal timnya telah memberi instruksi untuk mengamankan C1 dan kotak suara serta memiliki saksi yang kredibel di tiap kecamatan.

Ia tak menampik adanya indi­kasi penggembosan dalam pen­ghitungan suara di kecamatan. “Karena kami tidak mau sampai pleno di kecamatan itu masuk angin sehingga suara digergaji. Biasanya kalau orang panik itu suka menghalalkan segala cara,” ujar David.

David menerangkan, setidaknya ada lima dasar yang memper­kuat Hadist menang. Pertama, hasil quick count LSI Denny JA yang sudah dipublikasikan. LSI Denny JA adalah pelopor lem­baga survei di Indonesia yang bereputasi dan hasil surveinya selalu presisi. Kedua, hasil real count internal Hadist berbasis teknologi informasi yang dasar­nya C1. Ketiga, real count Radar Bogor, koran ternama di Bogor. Keempat, real count di website KPUD sejak hari pertama Hadist selalu leading nomor satu.

“Kelima, kita juga dapat infor­masi desk pilkada menghitung suara walau tidak dipublikasikan dan hasilnya Hadist menang,” paparnya.

Jika ada paslon lain yang meng­klaim menang, tambah David, wajar karena ini bagian dari bunga-bunga demokrasi. “Menang itu harus pakai data yang akurat dan merujuk referensi yang lain. Biar­lah publik yang menilai, kita tunggu nanti hasil pleno KPUD,” tandasnya. (fin/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X