Senin, 22 Desember 2025

Yang Kalah Harus Berjiwa Kesatria

- Selasa, 3 Juli 2018 | 11:25 WIB

-
Metropolitan - Pengumuman pemenang kontes pemilihan kepala daerah (pilkada) Bogor 2018 secara resmi bakal diumumkan sebentar lagi. Polisi pun sudah menyiapkan pengamanan untuk penghitungan akhir yang bakal dilangsungkan di KPU Kabupaten Bogor. Siapkah kandidat menerima hasilnya? Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika mengatakan, seluruh kotak suara dari kecamatan telah sampai di KPU Kabupaten Bogor. Untuk itu, fokus kepolisian tinggal untuk penjagaan kotak suara sampai proses rekapitulasi penghitungan suara di KPU Kabupaten Bogor berlangsung. “Selain itu, anggota juga tetap patroli. Tapi lebih pada memberikan kenyamanan dan keamanan di masyarakat,” kata Dicky. Terkait adanya potensi keributan dari para pendukung paslon saat proses penghitungan di KPU nanti, mantan Kapolres Karawang itu yakin bahwa masing-masing kubu sudah dewasa. “Kami sudah minta muspida bersama ulama dan ormas untuk sama-sama menjaga kondusivitas. Insya Allah sampai nanti penghitungan di KPU semuanya berjalan lancar. Apalagi selama ini Bogor juga nggak pernah punya sejarah yang buruk usai pilkada,” bebernya. Sementara setelah Minggu (1/7), tim pasangan Hj Ade Yasin-Iwan Setiawan (Hadist) mendeklarasikan kemenangannya berdasarkan hasil rekapitulasi dari para saksi di 40 kecamatan, kemarin giliran kubu Ade Ruhandi-Ingrid Kansil (Jadi) yang melakukan pertemuan dengan seluruh koalisi didampingi Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono di kantor DPD Partai Golkar. Dalam pertemuan itu, Agung sempat menyinggung soal persiapan langkah hukum untuk mengawal proses penghitungan. “Kami sudah siapkan tim hukum. Pada wakunya kami siapkan nanti, termasuk untuk di MK,” ujarnya. Untuk diketahui, dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Bogor, dua kubu yakni pasangan Hadist dan Jadi sempat saling klaim atas kemenangan masing-masing di pilkada Bogor 2018. Hal itu pula yang akhirnya menyita perhatian banyak kalangan. Termasuk dari unsur ulama. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Mukri Aji mengakatan, masyarakat Kabupaten Bogor harus bersyukur karena telah menyalurkan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin Kabupaten Bogor lima tahun ke depan. Kelima pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Bogor di pilkada ini merupakan tokoh-tokoh hebat Kabupaten Bogor. Menurut Mukri Aji, meski yang akan terpilih hanya satu paslon, empat paslon lainnya tidak berarti kalah. Para paslon seyogyanya bisa menerima apa pun keputusan resmi terlepas terpilih atau tidak menjadi bupati dan wakil bupati Bogor. “Bagi yang terpilih mudah-mudahan amanah, bisa melaksanakan tugas sebagai pimpinan daerah dengan sebaik-baiknya. Bagi yang belum terpilih tentu saja yang kalah harus berjiwa kesatria. Semua harus tetap berkiprah untuk kemajuan Kabupaten Bogor,” kata Mukri Aji kepada Metropolitan. Pada saat pengumuman nanti, Mukri Aji berpesan kepada semua pihak bisa menahan diri agar tidak terjadi gesekan. Semua harus menerima keputusan resmi secara legawa dan sebaik-baiknya. Semua pihak harus mendukung calon yang terpilih demi kemajuan Bumi Tegar Beriman lima tahun ke depan. “Semua ini prosesnya di bawah KPU, jadi kita bertumpu pada hasil yang diumumkan KPU nantinya sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku. Semua sudah melewati proses, jadi harus diterima sebaik-baiknya. Pada saat pengumuman nanti jangan ada gesekan, semua harus berjalan kondusif. Mudah-mudahan semua menjadi ibadah. Inilah ketetapan Allah,” pesannya. Senada, Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bogor M Burhani berharap proses pilkada yang selama ini berlangsung bisa berjalan kondusif. Semua pihak harus menjunjung tinggi sportivitas terlepas siapa pun yang terpilih menjadi bupati Bogor. Sebab, kemenangan ini adalah kemenangan seluruh masyarakat. ”Semua yang maju adalah putra-putri terbaik Kabupaten Bogor. Saya harap semua pihak menjunjung tinggi sportivitas, siapa pun yang menjadi bupati Bogor nantinya. Yang belum terpilih harus legawa. Siapa pun yang jadi harus bisa merangkul semuanya dan maju bersama. Jangan sampai yang maju malah menyingkirkan yang lain,” harap lelaki yang akrab disapa Burhan ini. Di tengah aksi saling klaim kemenangan, dirinya meminta masyarakat menunggu keputusan resmi KPU Kabupaten Bogor. Sebab, Burhan meyakini KPU tidak main-main dalam mengambil keputusan yang menjadi pegangan dasar bersama. Selain itu, Burhan berpesan agar seluruh masyarakat, khususnya kaum muda yang tergabung dalam KNPI, bisa menjaga situasi tetap kondusif. Dirinya juga menyarankan agar tidak ada pengerahan massa saat pengumuman nanti untuk menghindari terjadinya gesekan. “Yang namanya massa ketemu massa, rentan gesekan. Lebih baik semua bisa menahan diri dan bisa menunggu hasil keputusan resminya. Jangan sampai ada pengerahan massa di satu titik, terlebih di tengah situasi politik yang tengah memanas. Ini rentan gesekan. Lebih baik diwakili saja, jangan sampai pesta demokrasi ini dikotori dengan cara-cara kasar,” tegas Burhan. (fin/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X