Senin, 22 Desember 2025

Mau Enak nggak Mau Anak...

- Jumat, 6 Juli 2018 | 08:30 WIB

-

METROPOLITAN - Dua bayi malang dibuang orang tua tak bertanggung jawab di Kabupaten Bogor. Bayi pertama berjenis kelamin laki-laki ditemukan di kebun kangkung, Kampung Sawah, RT 03/06, Desa Bojong, Kecamatan Kemang, dalam kondisi hidup. Sedangkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan ditemukan sudah tak bernyawa di hutan pinus, Kampung Cibitung, RT 02/06, Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur. Beragam komentar warga pun muncul saat menyaksikan evakuasi bayi tersebut. “Mau enak aja tapi nggak mau anaknya,” celetuk salah seorang warga.

Penemuan bayi di Kemang ini dibenarkan Kapolsek Kemang Kompol Ade Yusuf Hidayat. Ia menjelaskan, bayi itu ditemukan pertama kali oleh Dedi, warga yang akan mengusir ayam di kebun. “Bayi dalam keadaan normal, berjenis kelamin laki-laki, masih ada plasenta dan saat ini sedang dilakukan pengecekan kesehatan di Puskesmas Kemang," ujar Ade.

Penemuan bayi tersebut bermula dari Isak (56) memerintahkan anaknya, Dedi (34), mengusir ayam di kebun kangkungnya. Saat sedang mengusir ayam, Dedi kaget melihat sesosok bayi tertelungkup tanpa sehelai benang di tanah. "Anak saya langsung berlari memanggil saya, 'Pak aya orok di kebon kangkung' (ada bayi di kebun, red). Saya lihat bayi telungkup mukanya ke tanah dan langsung saya ambil. Saya bawa ke rumah dan saya panggil dukun beranak untuk memandikannya," beber Isak yang juga mantan Ketua RT 03 ini.

Bila bayi ini menjadi rezeki buat dirinya, Isak akan urus sampai besar. Selama ini Isak memang mengharapkan cucu laki-laki. "Saya ikuti langkah-langkah semua pihak, seperti polsek, pemdes dan kecamatan. Kalau anak ini rezeki, pasti akan saya urus. Saya kasih nama Muhamad Anugrah," imbuhnya.

Mendengar laporan warga tersebut, Polsek Kemang menerjunkan personelnya untuk mendatangi TKP penemuan bayi itu serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Polisi masih mendalami kejadian penemuan bayi ini, saksi-saksi masih diperiksa. Sementara di Sukamakmur, bayi malang tersebut dibuang dalam sebuah kardus yang terbungkus plastik. Jenazah bayi ini ditemukan sekitar pukul 14:30 WIB di sebuah warung kosong yang berada di pinggir Jalan Raya Puncak Dua, tak jauh dari tempat wisata Hutan Pinus.

Menurut keterangan pihak kepolisian, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkatibmas) Desa Wargajaya Bripka Erwin HL, jasad bayi yang ari-arinya belum terpotong ini ditemukan pertama kali oleh warga Cibinong, Rafi Desdianda (16), bersama enam temannya saat beristirahat di sebuah warung tersebut. "Jenazah bayi tersebut ditemukan wisatawan asal Cibinong Bogor yang sedang istirahat di warung kosong. Mereka melihat kardus yang dikerubungi lalat. Awalnya dikira bangkai hewan. Setelah mereka cek, ternyata jasad bayi," kata Erwin, kemarin.

Mengetahui hal tersebut, saksi langsung melaporkan temuannya ke pihak kepolisian. Kepolisian pun langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan mencari keterangan dari saksi yang ada di TKP. “Jasad bayi juga dibawa ke Puskesmas Sukamakmur. Saat ini belum ada pihak yang dicurigai, kita masih menyelidiki dan mendalami kasus ini," ujarnya.

Sementara itu, petugas jaga Puskesmas Sukamakmur H Teguh mengatakan, jasad bayi tersebut diduga dilahirkan paksa dan sengaja dibuang orang tuanya. Menurutnya, bayi itu dibuang malam hari karena melihat kondisi fisiknya masih bagus. “Bayi yang dilahirkan itu usia kandungan tujuh sampai delapan bulan. Bayinya sih sehat, lahir bersama plasenta atau ari-ari yang bahkan belum dipotong. Kita menduga bayi ini dilahirkan paksa lalu dibuang," tutupnya. (dyn/tri/c/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X