Senin, 22 Desember 2025

Polisi Larang Pemenang Pilbup Bogor Pawai

- Jumat, 6 Juli 2018 | 08:30 WIB

-

METROPOLITAN – Rapat pleno hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Serentak di Kabupaten Bogor masih berlangsung. Hingga pukul 22:30 WIB, KPU Kabupaten Bogor baru menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar). Sementara rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor akan diteruskan hingga hari ini.

Pantauan Metropolitan, proses rekapitulasi di tingkat kabupaten itu berjalan lancar meskipun menghabiskan waktu hampir sebelas jam. Sesuai perkataan Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika, pelaksanaannya pun aman, tidak ada keributan. Namun demi menjaga kondusivitas setelah menghitung hasil suara Pilbup Bogor, polisi mengimbau massa pendukung calon Bupati-Wakil Bupati Bogor tidak melakukan pawai bila sudah diumumkan siapa pemenangnya.

Wakapolres Bogor Kompol Eko Prasetyo mengatakan, siapapun pasangan calon yang akan menang dalam Pilbub Bogor nanti harus tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) Kabupaten Bogor. Jangan sampai ada kejadian yang justru mengganggu Kamtibmas di Kabupaten Bogor. “Imbauan siapapun yang menang harus menghargai. Menang itu awal dari perjuangan dan perjuangan masih panjang,”ujarnya.  “Bagi yang kalah inilah proses demokrasi ada yang menang dan ada yang kalah, yang kalah harus legawa,” tambahnya.

Ia pun menjelaskan bahwa pihaknya tidak menganjurkan kepada massa pendukung calon Bupati-Wakil Bupati Bogor yang nantinya memenangkan Pilbub Bogor melakukan aksi pawai atau konvoi. “Ya jadi bagi siapapun yang menang nanti ada baiknya tidak melakukan pawai-pawaian, namun demikian kita tetap akan melakukan antisipasi agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan,” tuturnya.

Hasil final rekapitulasi penghitungan suara untuk Pilguv Jabar,  Sudrajat - Ahmad Syaikhu (Asyik) merajai perolehan suara dengan hasil akhir 35,78 persen atau 801.322. Komisioner KPU Kabupaten Bogor Divisi Teknis, Perencanaan dan Data Ummi Wahyuni mengatakan, yang cukup menyita waktu saat rekapitulasi pilgub Jabar adalah KPU membuka data pemilih sandingan untuk disinkronisasi dengan data yang dimiliki oleh Panwaslu Tujuannya agar ketika rekapitulasi di provinsi tidak ada masalah. Ummi melanjutkan, kesalahan yang masih terjadi lebih ke persoalan teknis seperti renumerisasi dan lainnya. Dirinya pun mengapresiasi PPK atas integritas selama menjalankan tugas karena tidak ditemukan perubahan suara. "Kami sangat mengapresiasi teman-teman PPK karena untuk permasalah integritas, perolehan suara tidak ada yg berbeda. Hanya ada faktor human error karena kami punya 7x7635 KPPS yang tidak bisa memastikan semua punya kemampuan yang sama," terang Ummi.

Usai pleno, KPU melanjutkan rekapitulasi untuk Pemilihan bupati (pilbup) Bogor 2018 sekitar pukul 22:30. KPU sengaja melanjutkan rekapitulasi agar bisa selesai tepat waktu hingga 6 Juli. "Sekarang langsung lanjut pilbup bogor, karena kalau dipending, besok kan haru Jumat, waktunya ada jeda. Sementara sesuai aturan harus beres tanggl 6. Jadi lanjut dulu, nanti diserahkan lagi ke forum," tandasnya.

Pantauan di lokasi, para PPK yang hadir memang nampak kelelahan. Proses penjagaan pun kembali diperketat saat rekapitulasi pilbup di mulai. Para personel kepolisian kembali berjaga di pintu masuk gedung sambil memeriksa undangan. Namun, di awal rekapitulasi pilbup, perdebatan alot terjadi antara saksi pasangan nomer urut tiga dengan anggota sidang yang terdiri dari pimpinan KPU. Saksi mengambil interupsi saat PPK pertama menyampaikan hasil perolehan di kecamatan dengan menanyakan soal daftar pemilih tambahan. Adu argumen pun terjadi. Hingga setengah jam lebih, belum juga meneemukan titik temu dan rekapitulasi menjadi terhenti. Saksi ingin soal daftar pemilih tambahan (DPTb) bisa dijelaskan secara gamblang.

Sementara di Kota Bogor, rapat pleno terbuka hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilgub dan Pilwalkot sudah selesai. Pasangan calon urut 3, Bima Arya Sugiarto-Dedie A Rachim unggul dengan berhasil meraih suara 215.708 atau 43.64 persen.  Disusul kemudian paslon urut 1 Ru’yat-Zaenul dengan perolehan suara 153.407 atau 31.03 persen. Sedangkan, pasangan calon nomer empat  Dadang Iskandar Danubrata hanya memperoleh suara 63.335 (12.81 persen) dan terakhir paslon urut 2, Edgar – Sefwelly dengan perolehan suara 61.871 atau 12.52 persen.

Sedangkan perolehan suara Pilgub, unggul  nomor tiga Asyik  dengan perolehan suara 173.955 (34.99 persen),  nomor satu Rindu dengan perolehan suara 164.954 (33.18 persen), nomor empat 2DM 110.337 (22.19 persen) dan nomor dua Hasanah  47.947 (9.64 persen). (fin/ads/d/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X