Senin, 22 Desember 2025

Pakai Sepatu Rp30 Ribu

- Jumat, 3 Agustus 2018 | 09:48 WIB

METROPOLITAN - Pemain Timnas di Piala AFF U-16, Mochamad Supriadi, jadi sorotan menyusul terungkapnya fakta soal sosok Supriadi. Siapa yang mengira jika lelaki ini sampai menyisihkan uang sakunya demi sepatu latihan seharga Rp30 ribu.

Supriadi tak hanya harus menabung setiap kali mengikuti turnamen lokal bersama Rungkut FC. Salah satu pemain Timnas Indonesia yang kini sedang tampil di Piala AFF U-16 itu juga harus pandai-pandai mengumpulkan uang agar bisa memiliki sepatu.

"Dulu Supri itu pengin punya sepatu sendiri. Saya bilang saya belum bisa beliin, uang dari mana. Saya cuma jualan es, bapaknya tukang bangunan yang kerjanya tak tentu," ujar Kalsum (58), ibunda Supri, di kediamannya, Kedungasem, Rungkut, Surabaya.

Menyadari kondisi keluarganya, Supri menyisihkan uang sakunya. Dia menabung Rp2 ribu per hari. Celengan itu disimpan di tas sekolah.

Setelah 15 hari, Supri membuka tabungannya. Tidak banyak yang yang didapatkannya, cuma Rp30 ribu. Tetapi kebutuhan sepatu mendesak. Supri pun membelanjakan sepatu termurah. Sepatu itu bisa dipakai namun tak awet.

"Jadi Supri menabung Rp2.000 setiap harinya. Itu uang saku yang saya kasih ditabungin, ditaruh tas buat beli sepatu yang harganya Rp30 ribu tapi sepatunya ndak pernah awet karena baru dipakai sebentar langsung jebol," beber Kalsum.

Ia pun beberapa kali membesarkan hati anaknya karena teman-teman Supri memiliki sepatu yang bagus-bagus. Harganya pun bahkan sepuluh kali lipat dari sepatu yang biasa dibeli Supri. Kalsum mengatakan, sepatu bukanlah hal penting, melainkan kemampuan bermain di lapangan dan dapat mencetak gol yang lebih utama.

"Dia bilang sama saya 'Mak, sepatunya temanku loh bagus, merk Specs harganya Rp300 ribu'. Saya tangisi dia, sudah nak ndak apa, wong mampunya beli yang murah. Sepatu mahal itu ndak penting, yang penting mainnya bagus, bisa mencetak gol terus," imbuh Kalsum.

Kebiasaan Supri pun dibawa hingga kini. Kalsum mengaku Supri kini memiliki banyak sepatu yang bagus-bagus. Tetapi dia mengaku padanya jika sayang untuk mengenakan sepatu bagus untuk latihan dan turnamen. Alhasil, dia sering memakai sepatu yang biasa saja yang sudah jelek.

"Sampai sekarang dia punya sepatu bagus-bagus, dapat dari sponsor dan dikasih orang. Tapi yang dipakai yang jelek-jelek, katanya sayang," tutup Kalsum. (bol/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X