METROPOLITAN- Ribuan ikan yang ada di aliran Sungai Cimatuk, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor mati mendadak. Akibatnya, banyak warga di Desa Gintung Cilejet yang memanfaatkannya untuk mengeruk ikan yang kondisinya sudah sekarat. Warga setempat, Sunandar mengatakan, ikan yang mati akibat air sungai yang keruh dan berbau.“Itu banyak ikan yang mabuk dan mati gara-gara air sungainya keruh agak bau," kata Sunandar, Senin (13/8/2018). Berbagai jenis ikan mati di antaranya cere (benteur), ikan mas, dan ikan tawar lainnya. Seluruh warga mulai dari anak-anak hingga orangtua turun ke sungai untuk menangkap ikan yang sekarat dengan alat seadanya. Mereka dapat mengumpulkan ikan minimal 1-2 kilogram dalam kurun waktu satu jam. Warga menduga kematian ikan-ikan tersebut dampak dari limbah pabrik batik yang sengaja dibuang ke aliran Sungai Cimatuk. Hal ini diungkap Ketua RT setempat, Ujang. "Di hulu setelah pabrik tidak ada ikan yang mati. Kami cek memang ada pembuangan air dari pabrik ke sungai," kata Ujang ‘ Mendapati adanya dugaan pencemaran sungai yang menyebabkan ikan-ikan mati, warga kemudian melaporkannya ke dinas terkait. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP Kabupaten Bogor, Dadang Yazid, saat dikonfirmasi membenarkan telah mendapat laporan dari warga Parung Panjang terkiat adanya ikan mati yang diduga akibat buangan limbah pabrik batik. "Kami sudah cek juga ke lapangan, memang pabrik itu tidak punya IPAL (instalasi prngolahan air limbah)," kata Dadang. Tak hanya itu, dari hasil pemeriksaan PPNS, perusahaan tersebut juga tidak memiliki izin alias bodong. "Izinnya masih berupa IPPT, bukan tempat usaha," kata dia. Karena dianggap melanggar aturan, petugas akan mengambil langkah tegas dengan menyegel pabrik batik itu dan melarang beroperasi kembali. (sir/b/feb)