Minggu, 21 Desember 2025

Terima Kasih Bogor...

- Rabu, 15 Agustus 2018 | 12:52 WIB

METROPOLITAN - "Mana obornya," cetus sejumlah pelajar Kota Hujan. Rupanya momentum pengarakan Obor Asian Games itu ditunggu-tunggu ribuan pelajar. Di sepanjang ruas jalur Torch Relay (Obor Api) Asian Games 2018, mereka rela menanti demi menyaksikan langsung momen langka tersebut. Seragam berwarna putih merah, biru dongker hingga cokelat khas pramuka yang semula terlihat rapi, harus rela basah terkena kucuran keringat akibat penantian panjang. Kendati demikian, raut bahagia tanpa penyesalan jelas tergambar di wajah polos pelajar kala obor tiba di depan mata mereka. Riuh teriakan dan tepuk tangan mewarnai perjalanan Torch Relay hampir di seluruh 17 titik yang telah ditetapkan pihak panitia penyelenggara. Tak cuma itu, beragam pentas seni budaya turut disuguhkan Pemerintah Kota Hujan untuk melengkapi perhelatan. Ragam tarian sarat dengan nilai budaya hingga sederet penampilan musisi jalanan pun ikut memberi corak warna tersendiri dalam proses perjalanan api abadi yang dibawa sejumlah petugas. Terlepas dari semua itu, Kota Bogor mendapat penghormatan khusus menjadi kota penutup perjalanan panjang Torch Relay Asian Games 2018 Jakarta-Palembang yang sudah dimulai sejak Minggu (15/7) lalu dari New Delhi. Kendati Torch Relay Kota Bogor bukanlah akhir dari perjalanan panjang obor api abadi Asian Games, Kota Hujan merupakan kota terakhir yang disambangi sebelum nantinya api bakal kembali ke Provinsi DKI Jakarta pada Rabu hingga Sabtu (15-18/8). Berdasarkan data dari Inasgoc, Torch Relay berlangsung selama 33 hari yang menyambangi 18 provinsi, 53 kota dan kabupaten di Indonesia, dengan total jarak tempuh mencapai sekitar 540 km dengan jarak rata-rata setiap kota sekitar 10 km. Direktur Ceremony Inasgoc Harty Paulina Purba menuturkan, sebanyak 819 pelari yang terdiri dari berbagai unsur ikut memeriahkan iring-iringan api abadi pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut. Bahkan, beberapa atlet yang pernah mengukir prestasi gemilang juga ikut ambil bagian. “Artis lokal, nasional, tokoh masyarakat, nasional, Polri, TNI, atlet berprestasi hingga aparatur pemerintah di setiap daerah merupakan beberapa unsur yang terlibat dalam Torch Relay Asian Games,” tuturnya. Mengetahui Kota Hujan mendapatkan kehormatan, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku sangat berterima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam suksesi kegiatan tersebut. Hal itu ditandai ucapan terima kasih yang sudah tak terhitung berapa kali terlontar dari lisannya saat memberi sambutan. "Kita sambut Asian Games, kita sukseskan Asian Games, kita dukung semua atlet Indonesia yang berlaga," tutup Bima dalam sambutannya. Aktor tampan Tanah Air Chicco Jerikho pun mengaku sangat yakin peluang Indonesia sangat terbuka lebar dalam meraih medali emas, terlebih pada cabang olahraga sepak bola dan badminton. “Saya yakin kita memiliki peluang besar dalam meraih medali emas di Asian Games 2018. khususnya pada sepak bola dan badminton, mereka bermain cukup baik,” kata Chicco. Menkominfo Rudiantra berterima kasih atas penyambutan Obor Asian Games yang begitu meriah dari warga Kota Bogor. "Terima kasih warga Bogor. Ayo kita dukung seluruh atlet-atlet kita yang berlaga di Asian Games untuk kebanggaan kita, untuk prestasi bangsa kita," ungkap Rudi. Menurut Rudi, seluruh warga Indonesia harus ikut berbangga dan menyukseskan Asian Games, sebab belum tentu 50 tahun lagi Indonesia bisa jadi tuan rumah. Sebagai orang Bogor, lanjut Rudi, Asian Games menjadi momentum membanggakan. Walau Asian Games dituliskan Jakarta-Palembang, even ini adalah milik seluruh warga Indonesia. "Multieven olahraga seperti ini selalu menunjuknya kota, bukan negara. Seperti Olimpiade 2020 itu ditunjukkan Tokyo bukan Jepang. Kita ingin Asian Games ini bukan hanya milik Jakarta dan Palembang, tapi milik Indonesia, karena atlet-atlet yang bertanding dari seluruh Indonesia," kata Rudi. Rudi berharap pada Asian Games ini sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. Terutama di cabang-cabang olahraga andalan, seperti bulutangkis, angkat besi dan lainnya mampu menjadikan Indonesia posisi sepuluh besar. "Insya Allah penyelenggaraan kuat sudah jauh-jauh hari. Sukses prestasi tinggal dari kesiapan atlet nanti. Insya Allah sepuluh besar," harap Rudi. (ogi/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X