Minggu, 21 Desember 2025

Kami Dirampok Wasit

- Sabtu, 25 Agustus 2018 | 08:47 WIB

METROPOLITAN - Mendebarkan tapi berujung kecewa. Timnas Indonesia U-23 harus tersingkir dari sepak bola Asian Games 2018 setelah kalah dari Uni Emirat Arab (UEA) melalui drama adu penalti di 16 besar sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, kemarin. Mayoritas suporter meninggalkan tribun dengan wajah kecewa. Mereka mengecam sikap wasit yang dianggap tak netral memimpin pertandingan tersebut. Bahkan usai pertandingan, tak sedikit warganet yang menyerang wasit di Twitter. Adu penalti harus dilakukan karena sampai babak tambahan skor masih bertahan imbang 2-2. Gol Indonesia dicetak Alberto Goncalves pada menit 52 dan Stefano Lilipaly (90+4'). Sementara itu, gol UEA dicetak Zayed Alameri melalui eksekusi penalti pada menit 20 dan (65'). Pada babak pertama, UEA unggul terlebih dahulu melalui eksekusi penalti dari Zayed Alameri pada menit 20. Lalu pada babak kedua, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan melalui gol yang dicetak Alberto Goncalves atau Beto pada menit 52. UEA sempat kembali memimpin pada menit 65 melalui eksekusi penalti Zayed Alameri lagi. Akhirnya Indonesia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui gol yang dicetak Stefano Lilipaly pada menit 90+4. Hingga waktu normal, skor masih bertahan imbang 2-2 dan pertandingan berlanjut dengan babak tambahan. Pada babak tambahan, skor masih bertahan 2-2 dan berlanjut ke adu penalti. Pada adu penalti, dua eksekutor Indonesia, yaitu Septian David Maulana dan Saddil Ramdani, gagal melakukan tugasnya. Sementara itu, satu pemain UEA, Abdalla Ghanim Alalawi, gagal mengeksekusi penalti karena tendangannya membentur tiang. Adu penalti ini berakhir dengan skor 4-3 untuk keunggulan Uni Emirat Arab. Sementara itu, Pelatih Timnas U-23 Luis Milla menyindir wasit asal Australia, Shaun Evans. Juru taktik Garuda Muda itu kesal dengan kepemimpinan Evans pada laga itu yang dinilainya buruk. Evans memberi UEA dua tendangan penalti saat melawan Timnas Indonesia U-23. "Kami kesulitan. UEA sudah bermain yang terbaik. Dan pemain UEA yang paling baik itu adalah wasit," katanya. "Seharusnya UEA bermain dengan sepuluh pemain karena ada sebuah pelanggaran yang saya lihat sangat jelas," terang Milla usai laga melawan Timnas Indonesia U-23. Pelatih asal Spanyol tersebut bahkan menegaskan wasit seperti Evans tak pantas memimpin turnamen sepak bola sekelas Asian Games. "Buat saya, wasit hari ini tidak punya level untuk memimpin pertandingan hari ini. Mungkin punya level tapi tidak punya hati," katanya.

Ia mengaku terbawa emosi jika melihat kerja keras para pemain yang luar biasa. "Saya pikir para pemain saya tidak pantas tereliminasi. Terima kasih untuk penonton yang sudah datang. Tim ini sudah berbuat yang terbaik. Kami kesulitan, UEA bermain dengan baik," ucap Milla. (cnn/lip/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X