METROPOLITAN - Perhelatan akbar Asian Games 2018 telah memasuki puncaknya yakni upacara penutupan. Closing Ceremony Asian Games 2018 dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin. Seperti halnya upacara pembukaan, acara penutupan Asian Games 2018 juga dinantikan masyarakat. Pasalnya sejumlah artis tersohor didaulat menjadi pengisi acara penutupan Asian Games 2018. Selain artis Tanah Air, penampilan boyband asal Korea Selatan, Super Junior dan iKON juga salah satu hal yang mencuri antusiasme masyarakat. Menariknya, penutupan perhelatan olahraga terbesar se-Asia ini menjadi trending topik dunia pada platform media sosial Twitter. Masyarakat beramai-ramai memamerkan momen penutupan ajang olahraga empat tahunan itu melalui tagar #ClosingCeremonyAsianGames2018. Setelah menyaksikan penampilan dari iKon yang membawakan dua lagu hitsnya, yakni Love Scenario dan Rhythm Ta, Boy band asal Korea Selatan lainnya, yakni Super Junior pun turut memeriahkan closing ceremony Asian Games 2018. Pertama muncul dengan membawakan lagu berjudul Sorry Sorry, boyband yang beranggotakan 12 member ini langsung mendapatkan teriakan dan tepuk tangan yang gemuruh dari ribuan penonton di Gelora Bung Karno (GBK). Tak sampai di situ, penonton kembali dipuaskan dengan penampilan enerjik dari boyband yang kerap disapa Suju tersebut. Lagu berjudul Bonamana sukses menutup penampilan Super Junior untuk perhelatan akbar itu. Jika Super Junior selesai tampil, penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno tidak kehilangan semangat untuk terus menyaksikan closing ceremony Asian Games 2018. Dengan membawakan salah satu theme song Asian Games 2018, grup musik RAN beserta Isyana Sarasvati tak kalah meriah dan membuat para penonton ikut bernyanyi bersama-sama. Di akhir penampilan, penyanyi Afgan Syahreza membawakan theme song Asian Games milik Via Vallen, yakni berjudul Meraih Bintang. Disusul dengan para penyanyi tanah air lainnya, lagu itu sukses menutup closing ceremony Asian Games 2018. PANTAS JADI TUAN RUMAH OLIMPIADE
Kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang diapresiasi banyak pihak. Bahkan, kesuksesan tersebut menjadi modal bagi Indonesia untuk mengajukan diri sebagai kandidat tuan rumah Olimpiade 2032. Semangat pencalonan tersebut disambut baik Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, saat mengunjungi Media Press Center (MPC) Asian Games 2018, Minggu (2/9) siang. Ia menyatakan bahwa Indonesia memiliki pondasi yang kuat sebagai kandidat dari tuan rumah Olimpiade 2032 dan telah dibuktikan dari kelangsungkan perhelatan Asian Games 2018 yang berjalan dengan lancar. “Dengan segala kesuksesan yang diraih Indonesia selama Asian Games 2018, bukan hanya medali-medali bagi para atletnya, namun juga kesuksesan acaranya. Hal tersebut merupakan bukti nyata bahwa Indonesia dapat melakukan hal lebih besar ke depannya dan mampu melampaui ekspektasi banyak orang,” kata Thomas Bach. Menurut Thomas Bach, bagian yang paling mengesankan dari kesuksesan Asian Games 2018 adalah orang-orang Indonesia itu sendiri. Ia mengatakan bahwa Indonesia telah menunjukkan kombinasi hebat dari keramahan dan efisiensi pada saat yang bersamaan. “Para volunteers Asian Games 2018 yang saya temui semua sangat ramah, efisien dan pekerja keras. Mereka merepresentasikan karakteristik Indonesia sebagai tuan rumah yang pantas dengan sangat baik dan membanggakan,” ujar Thomas Bach. Thomas Bach juga menyampaikan pesan-pesannya terhadap masyarakat Indonesia. “Saya harap Indonesia dapat mempertahankan semangat membara dan momentum ini sangat terasa. Diharapkan seluruh fasilitas, amenitas dan venue-venue pertandingan yang sudah dibangun dengan sangat indah dapat dipertahankan bahkan terus ditingkatkan,” katanya. Sementara itu, Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) Erick Thohir mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada seluruh elemen yang ikut terlibat dalam suksesi perhelatan Asian Games 2018 Jakarta - Palembang. "Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia, aparatur pemerintahan, rekan media dan seluruh jajaran panitia pelaksana Asian Games 2018," tutur Erick kepada awak media. Selain sukses perhelatan, Indonesia juga berhasil meraih beberapa capaian penting yang tak kalah membanggakan. Theme Song Asian Games 2018 'Meraih Bintang', saat ini berhasil menembus angka 49.000.000 penonton di sosial media Youtube. Angka tersebut tentunya jauh melampaui Theme Song Asian Games 2014 Incheon Korea Selatan lalu 'Only One' yang hanya menyentuh angka 3.300.000 penonton. Tak sampai di situ, data lain turut menjelaskan rata-rata nilai rating dari total keseluruhan stasiun televisi yang menayangkan opening ceremony mencapai 54,8 persen. Artinya dari 415 kabupaten, 93 kota serta 34 provinsi di Indonesia, lebih dari setengahnya menonton perhelatan opening ceremony yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Sabtu (18/8). Dari sisi merchandise tercatat, dalam rentan waktu sembilan hari panitia pelaksana berhasil menjual 109.000, ditambah angka pengunjung SUGBK yang pernah menyentuh angka 150.000 jiwa dalam waktu satu hari. Ini tentunya menjadi bukti betapa luar biasanya animo masyarakat Indonesia dalam menyambut pesta olahraga empat tahun sekali tersebut. Erick menilai, Indonesia akan berkembang menjadi negara yang lebih besar khususnya dalam bidang olahraga, jika ke depannya Indonesia terus berupaya dalam menyelenggarakan berbagai kejuaraan Internasional. Dalam hal ini, Erick juga bangga akan pencapaian Tim Indonesia yang berhasil memperoleh 31 medali emas, 24 perak, 43 perunggu perolehan tersebut mengukuhkan Indonesia berada di peringkat ke empat dengan total 98 medali. “Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar. Terima kasih, Asia. Terima kasih, Indonesia,” tutup Erick. (ogi/c/els/py)