METROPOLITAN - Selasa (11/9) pagi jadi kesempatan terakhir Endang, warga Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, melihat wajah istri dan anaknya, Maryami (24) dan Rizwan Ramadan (5). Keduanya mengembuskan napas terakhir setelah tergencet truk Fuso saat tragedi maut terjadi di Jalan Raya Lebak Wangi, depan Pondok Pesantren Darrun Najjah, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Senin (10/9). ENDANG harus kehilangan orang yang dicintainya. Ia tak menyangka sang istri akan meninggalkannya begitu cepat bersama anak semata wayangnya. Kemarin, jasad keduanya disemayamkan di Desa Ciomas, Tenjo. ”Pulang dari sekolah TK dijemput sama ibunya itu mereka nunggu (penumpang lain, red) di dalam angkot,” kata Endang. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Maryami dan Rizwan Ramadan ditemukan tewas tertimpa badan truk. Saat dievakuasi, jasadnya berpelukan dalam kondisi mengenaskan. ”Kami sekeluarga bersedih. Kami minta agar aparat bisa menindak tegas pelaku penabrakan,” ungkap Endang. Sementara itu, Nurlelah yang selamat mengalami luka berat masih mendapat perawatan intensif di RSUD Leuwiliang. Ibu 32 tahun ini sangat terpukul karena baru mengetahui anaknya, Nur Fida Aurelia yang berusia 2,5 tahun, meninggal dalam insiden tersebut. Dalam kondisinya yang masih tergolek lemas, Nurlelah hanya bisa menangis. ”Maaf, istri masih trauma tahu anak tidak selamat,” kata suami korban di depan ruang IGD. Sebaliknya, tak jauh dari kamar Nurlelah, si kecil Faidah Anayla (5) berhasil lolos dari maut. Tetapi tubuhnya tertimpa jendela mobil angkot. Namun sayang, peristiwa itu membuatnya harus menjadi anak piatu karena nyawa ibunya, Eneng Siti Awaliyah (39), tak berhasil diselamatkan. Tak kurang dari 12 jam, PT Jasa Raharja (Persero) telah menyampaikan hak santunan kepada keluarga korban kecelakaan truk terguling menimpa angkot. Santunan itu langsung diserahkan Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Cibinong Andi Raharja. ”Ahli waris korban meninggal dunia berhak menerima santunan masing-masing Rp50 juta dan bagi korban luka yang dirawat di rumah sakit juga telah diberikan jaminan biaya perawatan maksimal Rp20 juta,” kata Andi. Kasat Lantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama mengatakan, sopir truk Fuso yang timpa mobil di Cigudeng, Kabupaten Bogor, masih di bawah umur. ”Iya, sopirnya anak di bawah umur, jadi dia pengganti sopir aslinya,” katanya, Selasa (11/9/2018). Truk Fuso tersebut terguling hingga menimpa mobil yang sedang parkir di sisi Jalan, Lebak Wangi, Cigudeng, Kabupaten Bogor, Senin (10/9/2018). Akibatnya, empat penumpang meninggal dunia dan dua orang mengalami luka berat. Hasby menerangkan, sopir yang masih berusia 16 tahun itu sering menggantikan sopir truk yang aslinya. ”Jadi kalau ada pemeriksaan dari polisi, sopir aslinya yang nyetir. Setelah itu gantian lagi sama anak ini,” tandasnya. (viv/feb/run)