METROPOLITAN - Tenaga pengajar yang tergabung dalam Persatuan Guru Honorer (PGH) Kabupten Bogor akan berunjuk rasa. Sekitar 6.000 guru honorer akan memadati Stadion Pakansari pada Rabu (19/9). Mereka menuntut Pemkab Bogor memberi kejelasan status sebagai tenaga pendidik dan menolak CPNS yang tidak memprioritaskan honorer yang sudah lama mengabdi. Ketua PGH tingkat Kecamatan Rumpin, Rahmat, mengaku akan ikut dalam aksi ke Pemkab Bogor. Dirinya akan bergabung dengan tenaga didik lainnya di Kabupaten Bogor untuk meminta kejelasan. “Insya Allah untuk tenaga guru honorer di Kecamatan Rumpin akan menurunkan estimasi massa 200 lebih. Kita akan menyuarakan yang sama pada Rabu besok,'' kata Rahmat. Sementara Ketua PGH tingkat Kabupaten Bogor, Halim Sahabudin, mengatakan bahwa para tenaga pendidik sedang berduka. Mereka ingin mencoba menunjukkan kegelisahan dan rasa prihatin. Aksi itu akan terpusat di Stadion Pakansari Cibinong dan diteruskan longmarch ke Pendopo Kabupaten Bogor. “Kami minta cabut Permenpan No 36 Tahun 2018. Karena diskriminasi dan cacat hukum. Kedudukan Permenpan tidak boleh lebih tinggi dari PP No 11 Tahun 2017 dan UUD ASN No 5 Tahun 2014,” ucapnya. Halim mendesak Pemkab Bogor segera berikan solusi dan regulasi untuk dibuatkan kebijakan yang berpihak pada seluruh tenaga pendidik. Baik guru, guru madrasah, operator, penjaga sekolah untuk segera diberikan status dan kesejahteraan agar nyaman bekerja tanpa tekanan. “Biarlah kami yang jadi korban supaya ke depan nasib para pahlawan tanpa tanda jasa ini bisa tersenyum dan bangga layaknya para atlet penuh bangga setelah berjuang demi negara yang langsung diberi hadiah teristimewa,” ucapnya. Halim menambahkan, dirinya ingin agar guru honorer dapat perhatian lebih dari pemerintah daerah. “Estimasi sementara 6.000 lebih tenaga honorer akan turun ke jalan pada Rabu besok. Kami ingin agar honorer juga diperhatikan. Karena, punya tugas yang sama mencerdaskan anak bangsa,'' ujarnya. (mul/b/feb/run)