Senin, 22 Desember 2025

Rusia Klaim Ukraina Penembak MH17

- Selasa, 18 September 2018 | 09:18 WIB

 METROPOLITAN - Teka teki ter­kait jatuhnya pesawat Malaysia Airli­nes MH17 mulai tersingkap. Kemen­terian Pertahanan Rusia merilis infor­masi terbaru untuk mendukung klaim bahwa misil yang menjatuhkan Ma­laysia Airlines MH17 pada 2014 di­tembakkan militer Ukraina, Senin (17/9/2018). Dalam sebuah jumpa pers, Kemen­han Rusia mengatakan, untuk per­tama kalinya merilis nomor seri misil BUK yang merontokkan pesawat Boe­ing 777 itu. Kemenhan Rusia menga­takan, misil itu dibuat dan dikirim ke Ukraina di masa Uni Soviet dan tidak dikembalikan ke Rusia setelah Uni Soviet bubar. Selama ini, Rusia membantah telah bertanggung jawab atas tragedi itu dan membeberkan sejumlah teori bahwa Kiev yang menjadi dalang penembakan. ”Misil dengan nomor seri 886847379 diproduksi untuk sistem pertahanan BUK pada 29 Desember 1986. Misil itu dikirim dengan kereta api militer dengan nomor 20152,” kata seorang pejabat Kemenhan Rusia, Nikolai Parshin kepada kantor berita RIA Novosti. Nikolai menambahkan, unit militer yang menerima misil itu berbasis di Ukraina, yang waktu itu masih menjadi ba­gian Uni Soviet. Lebih jauh Nikolai menambahkan, infor­masi soal nomor seri misil dan pengangkutannya ke Ukraina sebenarnya masuk katagori ”amat rahasia”. ”Setelah Uni Soviet pecah, mi­sil itu tidak dibawa kembali ke Rusia dan menjadi milik angka­tan bersenjata Ukraina,” lanjut Nikolai. Pemerintah Rusia men­gatakan, telah mengirimkan informasi soal misil ini kepada para penyidik yang berada di Belanda. Kemenhan Rusia juga mem­bantah kebenaran rekaman video yang digunakan komisi investi­gasi internasional untuk menunjukkan misil tersebut dipindah­kan ke wilayah Ukraina yang dikuasai pemberontak. Pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airli­nes itu terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Pesawat itu jatuh di luar kota Donetsk yang dikuasai pembe­rontak pada 17 Juli 2014. Akibat insiden itu sebanyak 298 penum­pang dan awak pesawat tewas. Sebagian besar korban adalah warga negara Belanda. Usai tra­gedi itu, Uni Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia dengan alasan bahwa pembe­rontak Ukraina yang disokong Rusia menjadi pelaku penem­bakan MH17. Seorang penyidik Belanda men­gatakan, tim pencari fakta me­nyimpulkan pesawat itu ditem­bak misil BUK dari sebuah bri­gade militer Rusia yang berpo­sisi di barat daya kota Kursk. Pada Mei lalu, Belanda dan Australia secara terang-terangan menuding Rusia berada di balik penembakan tersebut. (feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X