Senin, 22 Desember 2025

Nobar Film G-30S/PKI Tidak Diwajibkan

- Jumat, 28 September 2018 | 09:13 WIB

METROPOLITAN - Peringatan G- 30S/PKI yang jatuh pada 30 Septem­ber nanti terasa berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, aksi nonton bareng (nobar) yang sempat digagas mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo itu tak lagi berlaku bagi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Hadi mengaku tidak mewajibkan menonton bersama film tersebut. ”Menonton bersama itu hak seluruh warga ne­gara. Bukan hanya hari ini, hari esok atau sekarang, silakan se­muanya bisa nonton,” ujar Hadi.­ Hadi menjelaskan, film tersebut merupakan bagian sejarah yang tidak bisa dilupakan. ”Ideologi komunis harus benar-benar kita tolak untuk tidak bisa masuk ke negeri Pancasila ini, sehingga generasi muda harus benar-benar tahu,” ucap Hadi. Untuk diketahui, Gatot menantang Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Mulyono untuk memerintahkan prajuritnya nonton bareng film pengkhianatan G-30S/PKI. Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon akan nobar film G-30/PKI di daerah pemilihannya. Ba­hkan, Fadli telah menyiapkan beberapa spot atau titik bagi ma­syarakat yang ingin menonton G-30S/PKI. “Ada di beberapa po­sko saya di Bogor untuk nobar G-30S/PKI, seperti di Cibinong dan beberapa tempat lainnya un­tuk acara nobar. Saya sudah siap­kan jauh-jauh hari,” kata Fadli usai menerima Relawan Warga Nasio­nal di Kompleks Parlemen, Ja­karta, Kamis (27/9/2018). Ia mengatakan, euforia terhadap bahaya laten komunisme masih tinggi. Sehingga nonton bareng G-30S/PKI masih diminati warga. “Nobar ini bertujuan menging­atkan kembali kepada masyara­kat tentang bahaya dan ancaman komunis yang pernah melakukan pemberontakan di Indonesia,” ujar Fadli. Ia juga mengikuti anjuran man­tan Panglima TNI Jenderal Purn TNI Gatot Nurmantyo agar ma­syarakat menonton film G-30S/PKI. “Anjuran yang baik tentang nobar G-30S/PKI harus diikuti seperti yang disampaikan Pak Gatot Nurmantyo. Anjuran yang tidak baik, tak perlu kita ikuti,” tutur wakil ketua umum Partai Gerindra itu. Sebelumnya, Ketua Dewan Per­timbangan Majelis Ulama Indo­nesia (MUI) Din Syamsuddin juga menyerukan supaya masy­arakat bisa menonton film peng­khianatan G-30S/PKI. Din juga menyampaikan ormas Islam dan TNI bisa menggelar acara nonton bareng alias nobar film yang di­produksi era Orde Baru tersebut. ”Kami serukan masing-masing ormas Islam, keluarga besar bangsa lain dan TNI, saya kira sangat relevan menonton film itu,” ujar Din di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta, Kamis (26/9). (ogi/b/jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X