METROPOLITAN - Tragedi gempa dan tsunami di Palu tak cuma dirasakan warga setempat, tetapi juga warga Bogor. Ami, wanita asal Kota Hujan yang tengah mengisi acara di Hotel Swetama, Palu, berhasil lolos dari maut. Ia tak menyangka bakal mendapat pengalaman pahit sekaligus mendebarkan saat diguncang gempa. Tubuhnya seketika terkurung dalam runtuhan tembok hotel di saat orang-orang berlarian. Ami yang berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah, itu nyaris saja menjadi korban gempa. Ami yang tiba di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, bersandal jepit dengan menumpang pesawat Hercules, itu terlihat masih syok. Saat gempa dan tsunami terjadi, Ami bercerita bahwa dirinya tengah berada di Hotel Swetama, Palu, mengikuti kegiatan presentasi produk pembalut herbal. Saat kegiatan berlangsung, ia diguncang tiga kali goncangan gempa. Orang-orang pun berlarian keluar. Namun dirinya dan empat orang lainnya terkurung dalam reruntuhan gedung. ”Saya tidak tahu kalau Kota Palu itu daerah rawan gempa. Tapi sudah lah, ini namanya takdir. Tepat acara berakhir sekitar pukul 18:00 Wita, tiba-tiba terjadi lagi goncangan lebih besar. Orang-orang berlarian. Saya juga berusaha lari keluar, tiba-tiba bangunan depan sudah runtuh,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca. Ami bersyukur karena masih diberi kesempatan lolos dari maut yang ada di depan mata. “Jadi saya terkurung kira-kira bersama empat orang lainnya. Karena lihat sedikit cahaya, kami kemudian merangkak keluar. Alhamdulillah kami semua selamat meski ada yang luka kena reruntuhan,” kata Ami dengan suara serak. Pascagempa, Ami tidak bisa menghubungi keluarga di Bogor karena jaringan komunikasi bermasalah. Setelah tiba di Makassar ini dia berencana langsung mengabari sanak keluarga. ”Dapat penerbangan Hercules ke Makassar juga tidak sengaja. Pagi tadi saya coba ke bandara cek-cek informasi, ternyata ada Hercules tujuan Makassar yang akan terbang sore dan saya pun ikut penerbangan itu bersama ratusan orang lainnya. Tadi tiba sekitar pukul 17:00 Wita,” tutur Ami. Ketika itu pula ia ikut dalam penerbangan dan kembali ke daerah asal. (mer/feb/run)