Senin, 22 Desember 2025

Pimpinan Ponpes Ciseeng Diangkut Polisi, Ada Apa?

- Jumat, 12 Oktober 2018 | 10:22 WIB
FOTO: ISTIMEWA
FOTO: ISTIMEWA

METROPOLITAN  Rabu (10/10/18) malam, misteri pembunuhan santri bertasbih asal Rumpin, Asep, mulai terungkap. Tak biasanya, warga Kampung Kelor, Desa Karihkil, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, berkerumun di jalanan RT 02/04. Mereka tampak penasaran melihat tim Buru Sergap (Buser) mendatangi sebuah pondok pesantren (ponpes) di Ciseeng. Terlebih pimpinan ponpesnya juga ikut diangkut polisi. Ada apa gerangan? Seminggu sejak ditemukan jasad lelaki dengan luka lebam di semak-semak, ponpes pim­pinan SI (70) jadi perbincangan warga setempat. Ada dugaan SI turut terlibat dalam kasus te­wasnya Asep, warga Kampung Panoongan, RT 02/04, Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin. Sebab, SI ikut dibawa Buser sejak Rabu (10/10) malam. Seorang warga yang jadi saksi penangkapan, Fauzi, mengung­kapkan ada sepuluh orang yang dibawa polisi dari Kampung Kelor, Desa Karihkil. Termasuk sejumlah santri di ponpes ter­sebut. “Iya, mereka masih war­ga di sini. Terakhir yang punya ponpes itu tadi malam dibawa polisi,” tutur Fauzi. Menurut Fauzi, sepuluh orang yang ditangkap itu memiliki rentang usia berbeda-beda. “Tua muda yang ditangkap. Jadi in­formasinya skenario pembunu­han itu berawal dari ponpes,” kata Fauzi. Informasi lain yang dihimpun Metropolitan, sebelum penang­kapan berlangsung, warga sudah melihat ada orang asing yang mondar-mandir di gang menu­ju ponpes. Menurut Udin, war­ga di Kampung Kelor, Desa Karihkil, ponpes tersebut sudah diintai intel sejak Rabu (10/10) sore. “Dari sore, saya lihat mon­dar-mandir saja di gang sepan­jang pasar. Eh benar saja, ma­lamnya langsung ada penang­kapan,” bebernya. Sementara hingga Kamis (11/10) malam, SI belum juga kembali ke ponpes. Udin yang tinggal dekat lokasi ponpes men­duga pimpinan ponpes itu di­tahan polisi atas kasus tewasnya Asep. “Ya kalau soal dia pelaku­nya atau bukan mah nggak tahu ya. Tapi saya dapat kabar total­nya ada sepuluh yang ditangkap. Terakhir dia (pimpinan ponpes, red),” terangnya. Dikonfirmasi soal ini, Kapolsek Rancabungur Iptu Suparno eng­gan membeberkan detail status pimpinan ponpes yang dibawa polisi. Ia hanya membenarkan adanya dua pelaku yang ditang­kap polisi pada Rabu (10/10) malam. ”Betul, ada penangka­pan semalam dua orang. Untuk informasi lanjut silakan hubungi polres,” singkat Iptu Saprno. Sekadar diketahui, tewasnya Asep sempat menggegerkan warga lantaran ditemukan ada­nya luka di tubuh korban. Dari hasil olah TKP sementara pada 4 Oktober 2018, polisi menduga Asep mengalami penganiayaan dan pemukulan dengan benda tumpul hingga tewas. Atas kasus ini, pihak keluarga menuntut polisi segera men­gungkap kasus kematian Asep yang tak wajar. Ibu almarhum, Fatimah, mendesak polisi se­gera menindak pelakunya dengan hukuman setimpal. “Saya tidak percaya Asep meninggal. Saya minta agar kematian anak saya bisa diusut,” pinta Fatimah sam­bil menangis saat tiga hari ke­pergian putranya. Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Benny Cahyadi belum mau bi­cara soal kasus kematian Asep. Benny beralasan pihaknya akan membeberkan hasil pemeriksa­annya pada Jumat (12/10). Ter­masuk mengungkap soal hu­bungan pimpinan ponpes SI dengan kematian Asep. “Iya betul (pelaku sudah ditangkap, red). Lebih jelasnya besok saja ya,” pungkas Benny. (ogi/mul/yos/d/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X