METROPOLITAN - Empat jalur kereta api di Jawa Barat (Jabar) bakal dihidupkan kembali. Di antaranya Jakarta-Bandung-Pangandaran, Bandung-Ciwidey, Bekasi- Bandung-Garut dan Bandung-Rancaekek-Jati Nangor-Tanjung Sari Sumedang. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun memperkirakan biaya reaktivasi empat jalur kereta api di Jabar, yakni sebesar Rp2 triliun. “Kalau pengamatan saya itu paling tidak Rp2 triliun,” ujar Budi. Budi menuturkan, untuk pengerjaan proyek tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Kemenhub akan memberi penguatan agar PT KAI dapat pinjaman dana. “Jadi kita tugasnya adalah menguatkan PT KAI supaya dia punya daya pinjam atau daya kekuatan membangun yang lebih bagus,” kata Budi. Namun, Budi belum dapat menjelaskan rinci skema pembiyaan proyek tersebut. Ia mengaku saat ini masih dalam tahap pengkajian. “Kita lagi mencari suatu skema yang baik, yang memang luwes. Kemampuan Kementerian Perhubungan menguatkan akhirnya dia (PT KAI, red) bisa mempunyai kemampuan. (Skemanya, red) di antaranya PMN,” ucapnya. Budi menilai wilayah Jabar Selatan punya segudang potensi alam yang bisa dikembangkan. Sehingga infrastruktur penunjang, termasuk reaktivasi empat jalur kereta bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sana. ”Jabar Selatan ini potensial untuk wisata agriculture nelayan dan sebagainya. Saya datang ke sini jelaskan apa yang kita bangun dan kita serap aspirasi, salah satunya minta penerangan jalan,” ucap Budi. Selain soal proyek reaktivasi jalur kereta, dalam waktu dekat, pemasangan lampu penerangan di jalur Selatan mulai Pangandaran hingga Banten akan dilakukan berkala. ”Jalan nasional dari Pangandaran sampai Banten di jalur Selatan kan sudah bagus, tinggal nanti dikasih lampu. Kita pasangkan lampu ya, segera itu,” tandasnya. (de/feb/run)