METROPOLITAN - Indonesia berhasil menduduki posisi pertama sebagai negara dermawan di dunia. Ini berdasarkan hasil survei dan penelitian yang dilakukan Charities Aid Foundation (CAF), organisasi non-profit asal Britania Raya yang bergerak di bidang amal dengan data yang dihimpun Gallup, perusahaan riset adal AS. Sejak 2013, mereka telah survei dan riset yang menghasilkan data berjudul ’CAF: bagai World Giving Index 2018’. Yakni degan melakukan penelitian terhadap berbagai negara dengan inisiatif untuk memberi di berbagai dunia. Ada tiga metode utama yang diteliti dan jadi penilaian utama. Pertama adalah inisiatif membantu orang yang tidak dikenal, mendonasikan uang untuk amal dan menjadi seorang sukarelawan. Selama empat tahun, data tersebut dikumpulkan sampai 2017 dengan melibatkan lebih dari 150 ribu orang dari 146 negara. Hasilnya, Indonesia pun menduduki posisi pertama. Disusul dengan Australia di peringkat kedua, Selandia Baru posisi tiga dan Amerika Serikat posisi empat. Dari tiga yang menjadi penilaian, sebanyak 78 persen orang Indonesia ternyata gemar mendonasikan uangnya kepada sesama. Selanjutnya dalam penilaian menjadi sukarelawan, nilainya mencapai 53 persen, kemudian disusul membantu orang asing sebanyak 46 persen. Dalam wilayah Asia, ada tiga negara yang menduduki posisi 20 teratas, yakni Indonesia, Singapura dan Myanmar. Singapura berada di posisi tujuh dengan persentase keseluruhan 54 persen dan Myanmar di posisi sembilan dengan persentase keseluruhan yang sama. Namun dari beberapa aspek penilaian, Singapura dan Myanmar memiliki angka berbeda. Dari total 20 negara, Haiti dan Singapura pertama kali menjadi negara paling dermawan di dunia. Lima tahun lalu, Singapura berada di posisi 64. Menurut riset, minat paling tinggi berada di penilaian membantu orang asing. Namun jika diurutkan dengan data lima tahun terakhir, Myanmar menduduki posisi pertama sebagai negara paling dermawan. Dalam jangka waktu lima tahun, Myanmar memiliki persentase 90 persen dalam penilaian mendonasikan uang. Sedangkan Indonesia berada di posisi tujuh selama lima tahun terakhir. (de/feb/run)