METROPOLITAN - Tak cuma cantik dan kaya, sosok Mesty Ariotedjo juga inspiratif untuk dijadikan tauladan. Lahir dari keluarga terpandang, tak lantas membuat Mesty tutup mata dengan lingkungan sekitar. Ya, sejak menjadi dokter spesialis anak, Mesty mendirikan organisasi khusus mengumpulkan dana bagi pasien, khusus daerah terpencil. sejak Oktober 2015, Mesty berhasil mendirikan organisasi WeCare.id. Situs ini menjadi wadah membantu masyarakat mendapatkan fasilitas kesehatan. Khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah pelosok hingga bisa dengan mudah mendapat perawatan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Putri dari pasangan Arie Prabowo Ariotedjo serta sosialita Arti Laksmigati itu juga mengisahkan perjuangan membangun WeCare.id, sebuah situs yang membantu banyak orang hingga masuk Forbes 30 Under 30 Asia. Ini berawal saat ia mengabdi di Rumah Sakit Umum Daerah Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur, selama satu tahun. Sejak 2012, Mesty mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga. Sampai-sampai hatinya terketuk untuk bisa berbuat lebih banyak bagi masyarakat yang tinggal di pelosok. “Selama bertugas di Ruteng, banyak kejadian yang menggugah hati saya. Waktu itu ada seorang pasien kecelakaan dan dia seharusnya dirujuk ke rumah sakit di Bali. Tetapi keluarga menolak karena keterbatasan biaya dan akhirnya pasien itu meninggal,” kenang Mesty. Dari pengalaman hidupnya, Mesty mengaku banyak masyarakat di sana punya jaminan kesehatan. Namun hal ini sering berbenturan dengan fasilitasnya yang tidak memadai sehingga akhirnya banyak yang tidak terlaksana dengan baik. “Mereka punya jaminan kesehatan tapi fasilitasnya nggak ada. Mereka banyak yang meninggal dan telantar. Ini yang membuat hati yang tergerak hingga membentuk WeCare.id di Oktober 2015,” jelasnya, beberapa waktu lalu. Lewat wadah WeCare.id, Mest y pun berkomitmen menjembatani apa yang jadi kebutuhan warga. “Misalnya transportasi atau fasilitas dokter yang kurang, kami cari dana untuk itu,” tutur alumni Universitas Indonesia itu. Kini, ia pun bisa mengumpulkan donasi hingga Rp5 miliar yang bisa membiayai sekitar 500 pasien. Tak hanya itu, Mesty juga berusaha mengembangkan organisasi agar para donatur yang ikut menyumbang juga mendapatkan benefit berupa jasa konsultasi kesehatan untuk dirinya sendiri. “Jadi sekarang mereka nggak hanya memberikan donasi akhirnya tapi muncul program baru, namanya Sehati Indonesia dan ini baru digemborkan Oktober ini,” tuturnya. “Dengan Sehati Indonesia, donatur yang menjadi anggota Sehati Indonesia bisa berbuat baik untuk diri sendiri. Mereka bisa konsultasi kesehatan kapan saja, general check up gratis dan banyak manfaat lain dari Sehati Indonesia ini,“ tandasnya. (de/feb/run)