Senin, 22 Desember 2025

Kisah Sukses Dokter Cantik Dan Kaya, Mesty Ariotedjo Biayai Fasilitas Kesehatan Warga di Pelosok

- Jumat, 16 November 2018 | 07:55 WIB

METROPOLITAN - Tak cuma cantik dan kaya, sosok Mesty Ariotedjo juga inspiratif untuk dijadikan tauladan. Lahir dari keluarga terpan­dang, tak lantas membuat Mesty tutup mata dengan lingkungan sekitar. Ya, sejak menjadi dokter spesialis anak, Mesty mendirikan organisasi khusus mengumpulkan dana bagi pasien, khusus daerah terpencil. sejak Oktober 2015, Mesty berhasil mendirikan organisasi WeCare.id. Si­tus ini menjadi wadah membantu masyarakat mendapatkan fasilitas kesehatan. Khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah pelosok hingga bisa dengan mudah mendapat pe­rawatan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).­ Putri dari pasangan Arie Pra­bowo Ariotedjo serta sosialita Arti Laksmigati itu juga mengisa­hkan perjuangan membangun WeCare.id, sebuah situs yang membantu banyak orang hingga masuk Forbes 30 Under 30 Asia. Ini berawal saat ia mengabdi di Rumah Sakit Umum Daerah Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur, selama satu tahun. Sejak 2012, Mesty mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga. Sampai-sampai ha­tinya terketuk untuk bisa ber­buat lebih banyak bagi masy­arakat yang tinggal di pelosok. “Selama bertugas di Ruteng, banyak kejadian yang meng­gugah hati saya. Waktu itu ada seorang pasien kecelakaan dan dia seharusnya dirujuk ke rumah sakit di Bali. Tetapi keluarga menolak karena keterbatasan biaya dan akhirnya pasien itu meninggal,” kenang Mesty. Dari pengalaman hidupnya, Mesty mengaku banyak masy­arakat di sana punya jaminan kesehatan. Namun hal ini sering berbenturan dengan fasilitas­nya yang tidak memadai se­hingga akhirnya banyak yang tidak terlaksana dengan baik. “Mereka punya jaminan kese­hatan tapi fasilitasnya nggak ada. Mereka banyak yang me­ninggal dan telantar. Ini yang membuat hati yang tergerak hingga membentuk WeCare.id di Oktober 2015,” jelasnya, be­berapa waktu lalu. Lewat wadah WeCare.id, Mest y pun berkomitmen menjemba­tani apa yang jadi kebutuhan warga. “Misalnya transportasi atau fasilitas dokter yang kurang, kami cari dana untuk itu,” tutur alumni Universitas Indonesia itu. Kini, ia pun bisa mengum­pulkan donasi hingga Rp5 mi­liar yang bisa membiayai seki­tar 500 pasien. Tak hanya itu, Mesty juga be­rusaha mengembangkan orga­nisasi agar para donatur yang ikut menyumbang juga menda­patkan benefit berupa jasa konsultasi kesehatan untuk dirinya sendiri. “Jadi sekarang mereka nggak hanya memberikan donasi akhirnya tapi muncul program baru, namanya Sehati Indone­sia dan ini baru digemborkan Oktober ini,” tuturnya. “Dengan Sehati Indonesia, donatur yang menjadi anggota Sehati Indonesia bisa berbuat baik untuk diri sendiri. Mereka bisa konsultasi kesehatan kapan saja, general check up gratis dan banyak manfaat lain dari Sehati Indonesia ini,“ tandasnya. (de/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X