METROPOLITAN - Misteri mayat dalam tong yang ditemukan di Klapanunggal perlahan mulai terkuak. Korban Abdullah Fithri Setiawan atau akrab disapa Dufi tewas dibunuh. Polisi menangkap MNH (35), pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Dufi.MNH di tangkap Tim Resmob polda metro jaya. MNH ditangkap di kawasan Bantar Gebang, Bekasi, siang tadi. Saat pelaku digeledah, ditemukan hp, SIM, KTP dan kartu ATM milik korban. MNH kini dibawa ke Polda Metro Jaya dan diperiksa. Sayangnya, pihak kepolisian belum merinci motif pembunuhan ini. Juga belum diperoleh informasi bagaimana nasib mobil korban. Sementara pihak keluarga yang kemarin baru memakamkan jasad korban, menduga Dufi sebelumnya telah dibuntuti pelaku. Adik Dufi, Muhammad Ali Ramdhani atau Doni, menduga kakaknya sudah diikuti sebelum sampai di Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan. Doni mengatakan, Dufi memiliki kebiasaan memarkirkan kendaraannya di Stasiun Rawa Buntu untuk kemudian melanjutkan perjalanannya dengan kereta. Saat itu, Jumat (16/11/2018), Dufi pamit kepada keluarga untuk pergi bekerja ke salah satu stasiun televisi di bilangan Menteng Jakarta Pusat. ”Saya berasumsi ini sudah diikuti sebelum sampai stasiun,” kata Doni saat ditemui di rumah duka di TGS Catalina Blok AB3, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Selasa (20/11/2018). Dugaannya itu bermula karena tidak ada catatan kendaraan yang dikendarai Dufi terparkir di stasiun tersebut. Bahkan Doni ditemani anak Dufi sempat memeriksa langsung ke tempat parkir Stasiun Rawa Buntu untuk memastikan keberadaan kendaraan yang dikendarai kakaknya. ”Saya tanya anaknya, biasanya papa kalau parkir kendaraan di mana? Katanya papa nggak pernah parkir jauh dari pintu masuk,” kata Doni. Hasilnya pun nihil, petugas kepolisian dan petugas parkir juga tidak mencatat keberadaan mobil Innova putih tahun 2012 yang dikendarai Doni pada Kamis (16/11/2018). Sementara itu, barang-barang milik Dufi ditemukan terpisah dari lokasi penemuan jasadnya. Yakni di Water Kingdom, Mekarsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Menurut warga, Ismail (40), ada dua barang yang ditinggalkan di sisi jalan. Tak hanya itu, terdapat pula sepasang sepatu. Warga yang penasaran kemudian memberanikan diri membuka satu dari dua bungkusan hitam tersebut. ”Yang ditutup lakban itu isinya tas koper gitu, sementara yang satu lagi yang tinggi itu kayak kantong sampah isinya belum tahu karena sudah pada kaget jadi nggak disobek,” kata Ismail. Ismail menuturkan, koper tersebut terdapat bercak darah. Warga yang kaget tak melanjutkan membukan koper tersebut. Kapolsek Cileungsi Komisaris Asep Fajar membenarkan adanya penemuan barang milik korban. ”Jadi barang-barang itu kami serahkan ke Polsek Klapanunggal dan masih dalam penyelidikan,” kata Asep. Atas kasus ini, Jajaran Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya ikut membantu penyelidikan guna mengungkap pelaku. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, alasan Resmob Polda Metro Jaya ikut membantu melakukan penyelidikan karena Abdullah Fitri domisili korban di Tangerang Kota, yang merupakan wilayah hukum Polda Metro Jaya. ”Ya melihat domisili korban di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan kita juga backup kasus ini,” kata Argo. (de/feb/run)