Minggu, 21 Desember 2025

Guru Politisi Bogor Berpulang

- Sabtu, 24 November 2018 | 08:28 WIB

METROPOLITAN - Kabar duka datang dari politikus Bogor. Mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor dan mantan anggota DPR RI dari Fraksi PPP H R Endang Kosasi tutup usia setelah dirawat di RSUD Ciawi. Al­marhum dimakamkan tepat di sam­ping makam bibinya, Sri Bandiyah, dan pamannya, Raden Tatang Hasa­nudin, yang dulu pernah ia tumpangi semasa kecil. Dalam sambutannya mewakili keluarga dan Ruhandi yang juga mantan ketua DPRD Kabupaten Bogor mentokoh masyarakat Bogor, Ade gatakan, sosok alamarhum HR Endang Kosasih merupakan sosok guru bagi semua politisi.­ ”Sebagai adik asuh, saya me­rasakan kontribusi almarhum HR Endang Kosasih dalam pembangunan Kabupaten Bogor maupun Jawa Barat cukup besar, hingga hari ini kita merasa ke­hilangan sosok beliau,” kata Ade Ruhandi, Jumat (23/11). Ia menerangkan, almarhum merupakan guru politik bagi para politikus hingga tidak hanya dihormati di PPP, tetapi juga di­segani politikus partai politik lainnya. ”Politikus partai politik lain pun kerap berguru ke almarhum dan dia juga kerap mengenyamping­kan kepentingan pribadi maupun golongannya demi kepentingan Kabupaten Bogor maupun ke­pentingan nasional. Melihat proses almarhum pergi untuk selama-lamanya, saya yakin be­liau meninggal dalam keadaan husnul khatimah,” terang po­litisi Partai Golkar ini. Sementara mantan Wakil Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor H Topik mengaku mengenal sosok HR Endang Kosasih sebagai to­koh yang membesarkan partai berlambang Kakbah. Almarhum adalah tokoh PPP pertama yang bisa menjadi Ketua DPRD Ka­bupaten Bogor. ”Dulu waktu beliau menjabat ketua DPC PPP Kabupaten Bogor, kebetulan saya menjadi wakilnya, dan di masa kepemimpinan al­marhum baru pertama polikus PPP bisa menjadi ketua DPRD Kabupaten Bogor,” ucap Topik. Ia melanjutkan, almarhum HR Endang Kosasih merupakan politisi yang santun dan tidak pelit dalam memberikan ilmunya kepada politisi lainnya. Tak heran ketika pemakamannya dihadiri banyak politisi lintas partai yang datang melayat. ”Dia adalah guru bagi politisi dan ilmu agamanya juga sangat baik karena beliau dulunya per­nah menjadi santri di Pondok Pesantren Buntet Kota Cirebon, yang saat itu dipimpin KH Abbas,” lanjutnya. Anak bungsu HR Endang Ko­sasih, Nurmaulida Syifa, menge­nang almarhum adalah sosok ayah yang paham betul tentang agama, tidak pernah marah te­tapi tegas. Hingga anak-anaknya tahu apa yang harus dilakukan tanpa diperintah. ”Sebagai politikus, almarhum ayah memang kerap pulang malam. Karena sebagai politi­kus, banyak teman dari ragam partai politik yang ia harus te­mui. Kepada keluarga, dia me­larang kami untuk golput te­tapi demokratis. Hingga tidak pernah memaksakan hak po­litik anak-anaknya untuk me­milih calon presiden, calon kepala daerah atau calon legis­latif yang diusung almarhum,” tutur Syifa. (in/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X