METROPOLITAN - Kasus dugaan tukar guling nilai Ujian Tengah Semester (UTS) dengan menghadiri Reuni Aksi 212 di Universitas Ibn Khaldun, Fakultas Agama Islam, tak cuma jadi viral di media sosial, tetapi juga dibahas di internal kampus UIKA. Sampai-sampai sang dosen pun dipanggil pihak rektorat dan ditegur pimpinan Fakultas Agama Islam.
Dekan Fakultas Agama Islam Kholil Nawawi mengaku telah menegur langsung oknum dosen yang diduga melakukan seruan tukar nilai UTS tersebut dengan ikut Reuni 212. Hal itu ia lakukan begitu mendapat laporan terkait viralnya kasus tersebut. “Secara pribadi, saya sudah menegur Pak Dahlan. Karena kalau berbicara itu harus ada pertimbangannya. Ambil hikmahnya, segala sesuatu harus dengan pertimbangan yang matang,” ujarnya saat dikonfirmasi Metropolitan di ruangannya, kemarin sore.
Disinggung soal sanksi yang bakal diberikan kepada Dahlan yang merupakan dosen Sistem Pembelajaran di Fakultas Agama Islam tersebut, Kholil menyerahkan kepada pihak rektorat. “Sepenuhnya kita serahkan kepada pihak rektorat. Karena kita hanya lembaga yang bisa mengingatkan. Semua ada aturan mainnya, kita ikuti saja aturannya,” katanya. Selain mendapat teguran secara lisan dari pihak Dekan Fakultas Agama Islam serta mendapatkan pemanggilan dari pihak Rektorat Universitas Ibn Khaldun, rupanya Dahlan sempat mendapat teguran dari kepala Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Terpisah, Rektor Universitas Ibn Khaldun Bogor Ending Bahruddin mengaku belum memanggil perwakilan mahasiswa Fakultas Agama Islam jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) semester V. Walaupun sebelumnya Ending berjanji akan memanggil sejumlah mahasiswa untuk mengklarifikasi kebenaran terkait dugaan tukar nilai dengan Reuni Aksi 212. “Kita juga belum sempat memanggil komti atau perwakilan mahasiswa terkait kejadian yang sebenarnya. Ini baru penjelasan dan cerita dari dosennya saja,” paparnya.
Sementara ketika dikonfirmasi, Dahlan yang merupakan dosen mata kuliah sistem pembelajaran PAI yang diduga meyuruh mahasiswanya ikut Reuni Aksi 212 dengan imbalan pemberian nilai A, enggan berkomentar banyak. “Silakan temui humas, sudah cukup. Apa yang disampaikan rektor dan humas sudah cukup. Terima kasih,” singkat Dahlan. (ogi/c/mam/run)