Senin, 22 Desember 2025

Dekan: Dahlan Dosen UIKA Baru Ditegur Lisan

- Jumat, 30 November 2018 | 11:25 WIB

METROPOLITAN - Kasus dugaan tukar guling nilai Ujian Tengah Semes­ter (UTS) dengan menghadiri Reuni Aksi 212 di Universitas Ibn Khaldun, Fakultas Agama Islam, tak cuma jadi viral di media sosial, tetapi juga di­bahas di internal kampus UIKA. Sampai-sampai sang dosen pun dipang­gil pihak rektorat dan ditegur pimpinan Fakultas Agama Islam.

Dekan Fakultas Agama Islam Kholil Nawawi mengaku telah menegur langsung oknum dosen yang diduga melakukan seruan tukar nilai UTS tersebut dengan ikut Reuni 212. Hal itu ia lakukan begitu mendapat laporan terkait viralnya kasus tersebut. “Se­cara pribadi, saya sudah menegur Pak Dahlan. Karena kalau berbicara itu harus ada per­timbangannya. Ambil hikmahnya, segala sesuatu harus dengan pertimbangan yang matang,” ujarnya saat dikonfirmasi Met­ropolitan di ruangannya, kema­rin sore. ­

Disinggung soal sanksi yang bakal diberikan kepada Dahlan yang merupakan dosen Sistem Pembelajaran di Fakultas Agama Islam tersebut, Kholil menyera­hkan kepada pihak rektorat. “Sepenuhnya kita serahkan ke­pada pihak rektorat. Karena kita hanya lembaga yang bisa meng­ingatkan. Semua ada aturan mainnya, kita ikuti saja aturannya,” katanya. Selain mendapat tegu­ran secara lisan dari pihak Dekan Fakultas Agama Islam serta mendapatkan pemanggilan dari pihak Rektorat Universitas Ibn Khaldun, rupanya Dahlan sempat mendapat teguran dari kepala Program Studi Pendidikan Agama Islam.

-

Terpisah, Rektor Universitas Ibn Khaldun Bogor Ending Bah­ruddin mengaku belum memang­gil perwakilan mahasiswa Fa­kultas Agama Islam jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) semester V. Walaupun sebelum­nya Ending berjanji akan me­manggil sejumlah mahasiswa untuk mengklarifikasi kebenaran terkait dugaan tukar nilai dengan Reuni Aksi 212. “Kita juga belum sempat memanggil komti atau perwakilan mahasiswa terkait kejadian yang sebenarnya. Ini baru penjelasan dan cerita dari dosennya saja,” paparnya.

Sementara ketika dikonfirmasi, Dahlan yang merupakan dosen mata kuliah sistem pembelaja­ran PAI yang diduga meyuruh mahasiswanya ikut Reuni Aksi 212 dengan imbalan pemberian nilai A, enggan berkomentar ba­nyak. “Silakan temui humas, sudah cukup. Apa yang disam­paikan rektor dan humas sudah cukup. Terima kasih,” singkat Dahlan. (ogi/c/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X