METROPOLITAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyusuri gang-gang kecil di permukiman Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, kemarin. Ia ingin meninjau program ’BUMN Hadir untuk Negeri: Sambung Listrik Gratis bagi Keluarga tak Mampu’.DI setiap rumah yang ia lalui, Jokowi yang mengenakan jaket hitam dan celana jins itu menyempatkan diri menyapa dan menyalami warga sekitar. Dalam peninjauan itu, Presiden Jokowi juga secara simbolis mengaktifkan aliran listrik ke rumah warga yang dibantu program tersebut dengan menekan tombol Miniature Circuit Breaker (MCB). Mengutip data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), saat ini terdapat 235.756 keluarga prasejahtera di Jawa Barat yang belum menikmati layanan listrik PLN secara langsung. ”Ingin saya sampaikan bahwa di Provinsi Jawa Barat ini ada kurang lebih 200-an ribu rumah yang belum ada listriknya,” ujar Jokowi. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan penerangan sehari-hari, ratusan ribu rumah tersebut melakukan penyambungan listrik ke instalasi tetangga sekitar yang telah memiliki sambungan listrik. “Ada yang memang belum ada listriknya, ada yang sudah ada listrik tetapi nyambung dengan tetangga atau dengan orang tua. Nah, sekarang kita sambung secara mandiri,” katanya. Pada umumnya, mereka mengeluarkan dana kurang lebih Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per bulan untuk mendapatkan sambungan listrik dari tetangga. ”Sekarang kita sambung secara mandiri. Itu lebih murah dari data yang kita terima. Biasanya per bulan bayar bisa Rp50 ribu sampai Rp60 ribu. Setelah sendiri seperti ini, bayar kurang lebih Rp25 ribu sampai Rp30 ribu,” ujarnya. Perlu diakui bahwa selama ini banyak warga yang merasa kesulitan melakukan penyambungan listrik mandiri secara resmi melalui PLN. Biaya penyambungan standar jadi kendala utama yang mereka hadapi. Melihat kondisi tersebut, 34 BUMN sepakat bersinergi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya memberikan fasilitas penyambungan listrik secara gratis bagi masyarakat prasejahtera. Di Jawa Barat sendiri, mengutip Siaran Pers Kementerian BUMN, hingga 30 November 2018, sinergi BUMN telah membiayai program penyambungan listrik bagi Rumah Tangga Tidak Mampu di sekitar Jawa Barat telah menjangkau 60.798 ribu KK. Sampai akhir Desember 2018, jumlah keluarga yang rumahnya tersambung listrik ditargetkan mencapai 100 ribu KK. ”Artinya di Provinsi Jawa Barat saja masih sebegitu banyaknya sehingga di provinsi yang lain ini akan kita lihat. Memang biaya sambungan ini tidak murah dan itu sudah menjadi standarnya PLN kurang lebih Rp900-an ribu,” terangnya. Lebih jauh, program ini juga diharapkan dapat menyasar rumah tangga lainnya di seluruh provinsi yang ada. Pihaknya akan berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum memiliki sambungan listrik tetap yang layak. ”Hitungan kita 1,2 juta (keluarga, red) di seluruh provinsi. Ini akan terus kita sisir satu per satu,” tutur Jokowi. Turut hadir mendampingi Jokowi di antaranya Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo, Direktur Utama BTN Maryono dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. (tib/els/run)