METROPOLITAN - Suasana khidmat saat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memandu sumpah jabatan yang diikuti Bupati dan Wakil Bupati Bogor Ade Yasin dan Iwan Setiawan di Aula Barat, Gedung Sate Bandung, Minggu (30/12). Pelantikan itu dihadiri para SKPD dan DPRD Kabupaten Bogor dan tamu undangan lainnya.
Usai melantik Ade dan Iwan, lelaki yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, setelah pelantikan usai, banyak tantangan telah menanti bupati dan wakil bupati Bogor. Bagaimana tidak, penduduk Kabupaten Bogor merupakan yang terbesar di Jawa Barat dengan lebih dari 5,7 juta jiwa. Kondisi ini juga menjadikan Kabupaten Bogor setara dan mungkin lebih besar dengan Provinsi Bali.
Bedanya, Kabupaten Bogor hanya diurus satu bupati dan 50 anggota DPRD. Sementara di Bali, dengan jumlah penduduk yang hampir sama, diurus gubernur, sepuluh kepala daerah dan 500 anggota dewan. Karena itu, ada tantangan untuk masyarakat yang sedemikian besar agar bisa dilayani maksimal.
“Jadi mudah-mudahan solusi-solusi politik dan geopolitik menjadi renungan. Karena hakekatnya, tugas kita adalah membuat pemerataan pembangunan, membuat pelayanan masyarakat menjadi lebih mudah,” kata Kang Emil.
Menurut Emil, hampir semua komoditas ada di Bumi Tegar Beriman. Dari peluang wisata yang begitu indah hingga kedekatan dengan Ibu Kota Jakarta yang menjadi pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, sejumlah permasalahan masih ditemukan seperti kemiskinan dan permasalahan sosial lainnya.
Selanjutnya, Kang Emil menitip tiga nilai penting untuk pemerintahan ke depan. Pertama, Pemerintah Kabupaten Bogor berikut jajarannya harus memiliki kepribadian pola pikir yang penuh integritas. Ini menjadi penting karena tiga bulan terakhir tiga kepala daerah di Jawa Barat tersandung masalah hukum. “Kami sangat mendoakan tidak lagi terjadi di Jabar. Kita mulai benteng integritas dari mulai pimpinan,” pesannya.
Kedua, pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Bogor harus sepenuh hati. Pemimpin berkuasa untuk melayani bukan dilayani. Menjadi pemimpin harus merangkul dan memberi solusi.
“Ketiga, semua harus meningkatkan profesionalitas. Kami sudah bekerja sama untuk pengembangan SDM, bekerja sama dengan tiga negara. ASN terbaik nanti bisa kami kuliahkan ke Singapura, Korea Selatan dan Amerika Serikat. Mudah-mudahan program ini bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. (fin/b/mam/run)