METROPOLITAN - Usai disidak akhir pekan lalu, Bupati Bogor Ade Yasin mengaku kecewa dengan hasil revitalisasi Masjid Baitul Faizin yang kualitasnya dinilai masih lebih bagus bangunan lama dibanding yang sekarang. Apalagi proses pembangunannya yang sempat mangkrak dan kini pengerjaannya pun sudah melebihi batas kontrak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, Yani Hasan, mengaku enggan menanggapi lebih jauh soal komentar bupati terhadap hasil pembangunan masjid di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor itu. ”Beliau itu atasan saya. Tidak etis rasanya mengomentari itu. Intinya dan sesuai desain yang sudah ada sejak perencanaan,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Hingga kini, sambungnya, propekerjaan kan masih belanjut gres pekerjaan sudah masuk 50 hari masa perpanjangan dan menginjak hari ke-21. ”Dendanya satu per 1.000 dari sisa kontrak. Nanti jelasnya kalau sudah selesai,” imbuhnya. Sementara itu, Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitul Faizin Haji Ahmad Marzuki menuturkan, pihaknya hanya sebagai pengguna dan tidak dilibatkan langsung dalam proses pembanguan. Karena itu ketika ada kekecewaan dari bupati soal hasil pembangunan, DKM merasa hal itu di luar ranah mereka. ”Kalau teknis pembangunan ya ada di dinas terkait. Hanya saja sebagai pengguna, agaknya bisa lebih cepat lagi selesainya supaya tidak hanya fungsi sementara,” ucapnya. Ruangan yang kini digunakan jamaah ibadah, lanjutnya, rencananya bakal digunakan sebagai aula pertemuan atau kajian. Sedangkan ruang utama ibadah ada di tengah. ”Memang agak pendek. Rencana sih ini aula pertemuan saja, salat di ruang utama yang sekarang masih dibangun. Kantor kami juga belum ada penempatan di mana,” paparnya. Sejak pertama kali kembali digunakan per 25 Desember tahun lalu, memang warga sudah banyak yang kembali beribadah di Masjid Baitul Faizin. Mulai dari salat berjamaah hingga pengajian atau kultum. ”Sudah mulai jalan, seminggu dua kali,” ujarnya. Soal kapasitas, pihaknya memperkirakan ada penambahan jumlah sebesar 30 persen. Jika pada bangunan sebelumnya bisa menampung jamaah sebanyak 1.500 orang, nantinya diperkirakan 2.500 orang bisa salat berjamaah di sana. ”Pembangunan lagi jalan. DKM sih lebih cepat lebih baik. Mudah-mudahan selesai, berfungsi, jamaah tetap ke sini. Apalagi sudah ada edaran imbauan dari bupati untuk salat berjamaah bagi PNS di lingkungan pemkab ini,” tutupnya. (ryn/c/feb/run)