METROPOLITAN - Kekecewaan Bupati Bogor Ade Yasin terhadap hasil pembangunan Masjid Baitul Faizin di Kompleks Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor yang dinilai jauh dari harapan, terus menjadi perbincangan. Belum lagi pembangunannya yang sempat mangkrak dan kini pun memasuki masa perpanjangan setelah melewati batas kontrak.
Menanggapi hal itu, Pejabat Sementara (Pjs) Sekretaris Daerah (Sekda) mengatakan, semestinya kekeKabupaten Bogor Burhanudin cewaan orang nomor satu di wilayah dengan luas 3.446 kilometer persegi dan 5,8 juta penduduk itu harus disikapi dengan serius. Jika memang kekecewaan bupati yang menyebut bahwa bangunan lama lebih bagus, tentu ada pertimbangan yang harus dilakukan. “Harus disikapi dengan serius lah. Sekarang kan masih pekerjaan, masuk masa perpanjangan. Selain harus diawasi, ya untuk saat ini tugas dinas pengguna anggaran, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), mengevaluasi kinerja kontraktor sebagai penyedia jasa,” kata Burhan kepada Metropolitan, kemarin. Pria yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Setda Kabupaten Bogor itu menambahkan, evaluasi juga harus mempertimbangkan masukan dan kekecewaan bupati agar bisa memperbaiki kualitasnya. Sedangkan untuk masuk ranah audit, sebaiknya menunggu masa berakhirnya pekerjaan. “Kita lihat dulu. Yang penting dalam evaluasi juga dimasukkan itu. Kalau ranah audit, mungkin setelah itu. Bisa ditanyakan ke inspektorat,” paparnya. Terpisah, mantan Sekda Kabupaten Bogor Adang Suptandar nyatanya merasakan kekecewaan yang sama dengan apa yang dirasakan Bupati Ade Yasin. Lelaki yang sekarang menjabat Auditor Utama pada Inspektorat ini juga merasa kualitas bangunan menelan total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp26 miliar tidak bagus. “Secara struktur, bangunan lama itu lebih kokoh. Kualitas bangunan (sekarang, red) nggak bagus. Tidak cuma bupati atau dewan, termasuk saya yang setiap hari salat di sana, lihat kondisinya sangat kecewa,” terang Adang. Sebelumnya diberitakan, pasca-disidak akhir pekan lalu, Bupati Bogor Ade Yasin mengaku kecewa dengan hasil revitalisasi Masjid Baitul Faizin yang kualitasnya dinilai masih lebih bagus bangunan lama dibanding yang sekarang. Apalagi proses pembangunannya yang sempat mangkrak dan kini pengerjaannya pun sudah melebihi batas kontrak. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor Yani Hasan mengaku enggan menanggapi lebih jauh soal komentar bupati terhadap hasil pembangunan masjid di lingkungan Pemkab Bogor itu. ”Beliau itu atasan saya. Tidak etis rasanya mengomentari itu. Intinya pekerjaan kan masih belanjut dan sesuai desain yang sudah ada sejak perencanaan,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Hingga kini, sambungnya, progres pekerjaan sudah masuk 50 hari masa perpanjangan dan menginjak hari ke-21. ”Dendanya satu per 1.000 dari sisa kontrak. Nanti jelasnya kalau sudah selesai,” imbuhnya. Sementara itu, Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitul Faizin Haji Ahmad Marzuki menuturkan, pihaknya hanya sebagai pengguna dan tidak dilibatkan secara langsung dalam proses pembanguan. Karena itu ketika ada kekecewaan dari bupati soal hasil pembangunan, DKM merasa hal itu di luar ranah mereka. ”Kalau teknis pembangunan, ya ada di dinas terkait. Hanya saja sebagai pengguna, agaknya bisa lebih cepat lagi selesainya supaya tidak hanya fungsi sementara,” ucapnya. (ryn/c/feb/run)