Senin, 22 Desember 2025

Adang Suptandar: Bangunan Lama Lebih Kokoh

- Kamis, 24 Januari 2019 | 10:25 WIB

METROPOLITAN - Kekecewaan Bupati Bogor Ade Yasin terhadap hasil pembangunan Masjid Baitul Faizin di Kompleks Pemerintahan Kabupa­ten (Pemkab) Bogor yang dinilai jauh dari harapan, terus menjadi perbincangan. Belum lagi pembangu­nannya yang sempat mangkrak dan kini pun me­masuki masa perpanjangan setelah melewati batas kontrak.

Menanggapi hal itu, Pejabat Semen­tara (Pjs) Sekretaris Daerah (Sekda) mengatakan, semestinya kekeKabupaten Bogor Burhanudin cewaan orang nomor satu di wilayah dengan luas 3.446 kilo­meter persegi dan 5,8 juta pen­duduk itu harus disikapi dengan serius. Jika memang kekece­waan bupati yang menyebut bahwa bangunan lama lebih bagus, tentu ada pertimbangan yang harus dilakukan.­ “Harus disikapi dengan serius lah. Sekarang kan masih peker­jaan, masuk masa perpanjangan. Selain harus diawasi, ya untuk saat ini tugas dinas pengguna anggaran, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), mengevaluasi kinerja kontraktor sebagai penyedia jasa,” kata Burhan kepada Met­ropolitan, kemarin. Pria yang juga Asisten Pemerin­tahan dan Kesejahteraan Ra­kyat pada Setda Kabupaten Bogor itu menambahkan, eva­luasi juga harus mempertimbang­kan masukan dan kekecewaan bupati agar bisa memperbaiki kualitasnya. Sedangkan untuk masuk ranah audit, sebaiknya menunggu masa berakhirnya pekerjaan. “Kita lihat dulu. Yang penting dalam evaluasi juga di­masukkan itu. Kalau ranah audit, mungkin setelah itu. Bisa dita­nyakan ke inspektorat,” paparnya. Terpisah, mantan Sekda Kabu­paten Bogor Adang Suptandar nyatanya merasakan kekece­waan yang sama dengan apa yang dirasakan Bupati Ade Yasin. Lelaki yang sekarang menjabat Auditor Utama pada Inspektorat ini juga merasa kualitas bangu­nan menelan total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp26 miliar tidak bagus. “Secara struktur, bangu­nan lama itu lebih kokoh. Kua­litas bangunan (sekarang, red) nggak bagus. Tidak cuma bu­pati atau dewan, termasuk saya yang setiap hari salat di sana, lihat kondisinya sangat kecewa,” terang Adang. Sebelumnya diberitakan, pasca-disidak akhir pekan lalu, Bupati Bogor Ade Yasin mengaku ke­cewa dengan hasil revitalisasi Masjid Baitul Faizin yang kuali­tasnya dinilai masih lebih bagus bangunan lama dibanding yang sekarang. Apalagi proses pembangunannya yang sempat mang­krak dan kini pengerjaannya pun sudah melebihi batas kontrak. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor Yani Hasan mengaku eng­gan menanggapi lebih jauh soal komentar bupati terhadap hasil pembangunan masjid di ling­kungan Pemkab Bogor itu. ”Be­liau itu atasan saya. Tidak etis rasanya mengomentari itu. In­tinya pekerjaan kan masih bela­njut dan sesuai desain yang sudah ada sejak perencanaan,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Hingga kini, sambungnya, pro­gres pekerjaan sudah masuk 50 hari masa perpanjangan dan menginjak hari ke-21. ”Dendanya satu per 1.000 dari sisa kontrak. Nanti jelasnya kalau sudah se­lesai,” imbuhnya. Sementara itu, Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Bai­tul Faizin Haji Ahmad Marzuki menuturkan, pihaknya hanya sebagai pengguna dan tidak dili­batkan secara langsung dalam proses pembanguan. Karena itu ketika ada kekecewaan dari bu­pati soal hasil pembangunan, DKM merasa hal itu di luar ranah me­reka. ”Kalau teknis pembangunan, ya ada di dinas terkait. Hanya saja sebagai pengguna, agaknya bisa lebih cepat lagi selesainya supaya tidak hanya fungsi sementara,” ucapnya. (ryn/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X