METROPOLITAN - Keracunan yang menimpa puluhan warga Dekeng, RT 01/09, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, kini telah ditangani Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor. Untuk memastikan soal penyebab warga mengalami muntah massal, tim dari Dinkes melakukan uji sampel terhadap makanan yang ada dalam nasi boks.
Selain itu, Dinkes Kota Bogor sudah menyiapkan surat edaran untuk kelurahan agar masyarakat yang memiliki hajatan untuk mematuhi imbauan yang diberikan. Salah satunya melapor ke puskesmas bila memakai jasa catering.
Kepala Dinkes Kota Bogor dr Rubaeah mengatakan, upaya itu dilakukan untuk mencegah kasus tersebut terulang kembali. ”Dinkes Kota Bogor akan membuat surat edaran melalui kelurahan masing-masing yang ditujukan kepada masyarakat yang akan mempunyai hajatan atau acara khusus untuk memasak sendiri. Mereka yang pesan ke catering harus lapor ke puskesmas di wilayah masing-masing. Sehingga terpantau dan terkendali terkait pengelolaan makanannya,” katanya.
Sementara terkait kasus tersebut, Dinkes Kota Bogor telah melakukan investigasi penyebab puluhan warga RT 01/09, Kampung Dekeng, Kelurahan Genteng, mengeluhkan gejala keracunan makanan dengan mendatangi lokasi tersebut. ”Di bawah kendali Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Surveilans (P2P), kami segera melakukan investigasi ke lokasi,” kata dr Rubaeah.
Berdasarkan investigasi awal, tuturnya, diperoleh informasi terkait kronologis kejadian. Pada Rabu (23/1) pukul 09:00 WIB, warga menyantap nasi boks usai menghadiri acara tasyakuran tujuh bulanan seorang warga setempat. Sedangkan pada pukul 14:00 WIB, warga mulai merasakan gejala pusing, mual-mual disertai diare.
Sejumlah warga yang mengeluhkan gejala sama mulai mendatangi Puskesmas Cipaku. Selanjutnya 38 orang dirujuk ke Rumah Sakit UMMI untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut. Pembiayaan pengobatan untuk 35 orang menggunakan layanan BPJS Kesehatan, sedangkan tiga orang lainnya pembiayaan umum.
Rubeah menjelaskan pula bahwa hingga kini telah teridentifikasi jumlah warga yang diduga keracunan 44 orang. Mereka yang sudah mendapat penanganan, termasuk yang dirujuk ke RS UMMI, sudah kembali ke rumah masing-masing. Kondisi terkini para warga itu sudah berangsur membaik. “Hasil pemeriksaan laboratorium akan keluar dalam beberapa hari ke depan,” tandasnya.
(ogi/c/feb/run)