Senin, 22 Desember 2025

Buntut Warga Dekeng Keracunan Nasi Boks, Pesan Catering Wajib Lapor Puskesmas

- Jumat, 25 Januari 2019 | 09:24 WIB

METROPOLITAN - Keracunan yang menimpa puluhan warga Dekeng, RT 01/09, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, kini telah ditangani Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor. Untuk memastikan soal penyebab warga men­galami muntah massal, tim dari Dinkes melaku­kan uji sampel terhadap makanan yang ada dalam nasi boks.

Selain itu, Dinkes Kota Bogor sudah menyiapkan surat edaran untuk kelurahan agar masyarakat yang memiliki hajatan untuk mematuhi imbauan yang dibe­rikan. Salah satunya melapor ke puskesmas bila memakai jasa catering

Kepala Dinkes Kota Bogor dr Rubaeah mengatakan, upaya itu dilakukan untuk mencegah kasus tersebut terulang kem­bali. ”Dinkes Kota Bogor akan membuat surat edaran melalui kelurahan masing-masing yang ditujukan kepada masyarakat yang akan mempunyai hajatan atau acara khusus untuk me­masak sendiri. Mereka yang pesan ke catering harus lapor ke puskesmas di wilayah masing-masing. Sehingga terpantau dan terkendali terkait pengelolaan makanannya,” katanya.

Sementara terkait kasus ter­sebut, Dinkes Kota Bogor telah melakukan investigasi penye­bab puluhan warga RT 01/09, Kampung Dekeng, Kelurahan Genteng, mengeluhkan gejala keracunan makanan dengan mendatangi lokasi tersebut. ”Di bawah kendali Bidang Pen­cegahan dan Pengendalian Penyakit dan Surveilans (P2P), kami segera melakukan investi­gasi ke lokasi,” kata dr Rubae­ah.

Berdasarkan investigasi awal, tuturnya, diperoleh informasi terkait kronologis kejadian. Pada Rabu (23/1) pukul 09:00 WIB, warga menyantap nasi boks usai menghadiri acara tasyaku­ran tujuh bulanan seorang warga setempat. Sedangkan pada pukul 14:00 WIB, warga mulai merasakan gejala pusing, mual-mual disertai diare.

Sejumlah warga yang mengelu­hkan gejala sama mulai men­datangi Puskesmas Cipaku. Selanjutnya 38 orang dirujuk ke Rumah Sakit UMMI untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut. Pembiayaan pengobatan untuk 35 orang menggunakan layanan BPJS Kesehatan, sedang­kan tiga orang lainnya pembi­ayaan umum.

Rubeah menjelaskan pula ba­hwa hingga kini telah teriden­tifikasi jumlah warga yang di­duga keracunan 44 orang. Me­reka yang sudah mendapat penanganan, termasuk yang dirujuk ke RS UMMI, sudah kembali ke rumah masing-masing. Kondisi terkini para warga itu sudah berangsur mem­baik. “Hasil pemeriksaan labo­ratorium akan keluar dalam beberapa hari ke depan,” tan­dasnya.

(ogi/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X