METROPOLITAN - Suara tangis seorang balita menggema di ruang IGD RSU MH Thamrin Purwakarta, Jawa Barat. Semua mata sontak tertuju pada sumber suara itu berasal. Seorang perawat terlihat menggendong balita yang baru saja ditinggal meninggal ayahnya dalam insiden kecelakaan maut Tol Cipularang, Senin (28/1).
Adalah Jihan Jalillah, balita yang berhasil selamat dari maut saat mengalami kecelakaan di ruas Tol Cipularang, pagi tadi.bus Bima Suci Nopol A 7520 CS Tak ada luka apa pun di tubuhnya. Sementara ayahnya, Jalaludin (24), meninggal dunia dalam peristiwa tragis tersebut. Nuryani (42), nenek Jihan Jalillah, tak kuasa menahan tangis saat mendapati cucunya itu sedang digendong seorang perawat di RS swasta tersebut. ”Pas saya datang, cucu saya sedang digendong perawat. Ibunya (anaknya, red) sedang mendapat perawatan dari dokter,” ujar Nuryani saat ditemui di RS Thamrin. Nuryani mengaku tidak merasakan firasat apa pun sebelum kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa menantunya itu. ”Jam 13:00 WIB, saya mendapat kabar dari saudara kalau bus yang ditumpangi anak dan menantu saya mengalami kecelakaan,” katanya. Informasi yang dihimpun, kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cipularang Km 70 merenggut tujuh nyawa. Peristiwa nahas itu berawal saat bus Bima Suci berangkat dari arah Bandung menuju Jakarta. Kondisi cuaca saat itu sedang hujan dengan intensitas sedang dan kondisi jalan licin. Saat di lokasi, tepatnya di Desa Cigelam, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, bus Bima Suci mengalami oleng. Bus kemudian oleng ke kiri hingga menabrak guardrail pembatas kiri jalan kemudian masuk ke selokan di kiri jalan. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Refdi Andri menyempatkan diri menyambangi RSU MH Thamrin Purwakarta, tempat para korban kecelakaan bus di Cipularang dirawat. Dalam kesempatan itu, Refdi turut menyampaikan pernyataan mengenai insiden tersebut. Ia mengaku saat ini jajarannya masih mendalami untuk mencari tahu penyebab pasti kecelakaan tunggal yang menewaskan tujuh penumpang itu. ”Kami telah melakukan penyelidikan pertama di lokasi kejadian, termasuk menurunkan Tim Road Accident Rescue-Traffic Accident Analysis (RAR-TAA),” ujar Refdi di RSU MH Thamrin Purwakarta. Refdi mengaku hingga kini pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan tunggal tersebut. Mengingat informasi yang diterimanya, baik dari penumpang maupun sopir bus tersebut, masih dangkal. ”Kami masih melakukan identifikasi lebih lanjut untuk memastikan faktor penyebabnya. Kami akan dalami semuanya, baik itu sopirnya, kelayakan kendaraannya maupun kondisi jalannya. Mengingat kejadian cuaca sedang gerimis,” katanya.(feb/run)