METROPOLITAN - Penataan transportasi di Kabupaten Bogor nyatanya tidak bisa lepas dari koordinasi dengan wilayah tetangga, yakni Kota Bogor. Apalagi lalu lintas di perbatasan sering berakibat pada kemacetan parah. Di antaranya kawasan Bubulak-Laladon dan Ciawi, yang terkenal dengan krodit lalu lintasnya.
Hal itu menjadi salah satu bahasan utama dalam rapat koordinasi (rakor) antara dua pemerintahan daerah itu di Gedung Serbaguna I Sektretariat Daerah (Setda) Cibinong, kemarin.Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, agar penataan transportasi di wilayah perbatasan menjadi terintegrasi dengan baik, keduanya sepakat membuat titik baru untuk membangun sebuah terminal batas kota. Untuk lokasinya masih perlu dikaji apakah berada di Kabupaten atau Kota Bogor.
”Lokasinya nanti tim yang menilai. Dua tim dari dua wilayah. Kami sih berharap dalam waktu setahun sudah ketemu di mana lokasinya,” katanya saat ditemui Metropolitan usai rakor, kemarin. Sehingga dalam waktu setahun, sudah ada perencanaan dalam pembangunan terminal batas kota. Saat ini, sambungnya, Pemkot Bogor sudah mengubah fungsi Terminal Bubulak. Sedangkan saat ini pemkab belum mengubah fungsi Terminal Laladon. Namun dengan adanya lokasi baru yang bukan dari dua terminal eksisting sekarang, dipastikan Terminal Laladon pun bakal berubah fungsi. ”(Terminal, red) Laladon sumber macet. Nggak bisa dilebarkan juga. Nanti kalau ada yang baru, ini bisa kami buatkan pusat agrobisnis yang lebih manfaat. Kalau sekarang kan namanya terminal, tapi angkutan nggak pada masuk,” papar AY, sapaan karibnya. Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku pihaknya sepakat soal konsep terminal batas kota. Sambil berjalan, tim dari dinas terkait menyepakati perencanaan dan penganggaran hingga membuka ruang untuk tahap dukungan dari Provinsi DKI Jakarta atau pemerintah pusat melalui kementerian. ”Termasuk juga sinkronisasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), di mana Kota Bogor sedang direvisi, tinggal menunggu pengesahan Provinsi Jabar. Penyesuaian ini bakal dibicarakan ke Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) kota dan kabupaten,” ujar Bima. (ryn/c/ feb/run)