Senin, 22 Desember 2025

Dua Korban ‘Gas Melon Maut’ Cigudeg Meninggal Dunia

- Selasa, 12 Maret 2019 | 09:40 WIB

METROPOLITAN - Mahtur dan Dede Fitria meru­pakan dua di antara sepuluh orang yang dibawa ke rumah sakit usai ledakan gas di Kampung Pasiraor, RT 04/02, Desa Te­gallega, Kecamatan Cigudeg. Mereka menjalani perawatan intensif selama tujuh hari. Namun pada Jumat (8/3), Dede Fitria mengem­buskan napas terakhirnya lebih dulu. Sedangkan Mahtur me­ninggal pada Minggu (10/3).

“Sebelumnya adik ipar saya yang meninggal. Tapi saya ma­sih tidak percaya kalau orang tua saya juga meninggal,” ujar Dadang, putra sulung Mahtur, kepada Metropolitan. Dadang mengatakan, jenazah orang tuanya tiba pada minggu kemarin di rumah duka. Semen­tara itu, kini tinggal tiga orang yang masih dirawat di RSCM. Sedangkan lima orang lainnya masih dirawat di RSUD Leuwi­liang. Saat kejadian, Dadang menga­ku orang tuanya berusaha keluar rumah menghindari semburan api yang berawal dari bocornya gas 3 kg. “Saya lihat bapak saya tidak bisa ng­apa-ngapain. Hanya anak saya yang berumur dua tahun itu, sedikit pun tidak terkena api,” ujar Dadang. Peristiwa itu terjadi saat kelu­arga Mahtur tengah memper­siapkan acara tujuh harian anak bungsunya yang meninggal. Namun nahas, tabung gas 3 kg yang digunakan untuk memasak mengalami kebocoran hingga mengakibatkan api menyambar sejumlah orang yang sedang memasak. Staf Desa Tegallega, Kecama­tan Jasinga, Haerul Urul, men­gatakan bahwa korban langsung dikebumikan di pemakaman yang tak jauh dari rumahnya. “Sebelumnya yang meningal bernama Dede Fitria pada Jumat. Sedangkan Mahtur, pemilik rumah, pada Minggu,” kata Hae­rul. “Yang mengalami luka serius masih dirawat di rumah sakit. Kalau tidak salah kurang lebih tiga orang lagi,” tutur Haerul. Sebelumnya, insiden ledakan terjadi di Kampung Kalapaciung, Desa Tegallega, Kecamatan Ci­gudeg, Kabupaten Bogor, pada Senin (4/3), akibat kebocoran tabung gas 3 kg. Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena menga­takan, ledakan itu berasal dari rumah warga Desa Tegallega, Mastur, yang sedang memper­siapkan acara tujuh harian salah satu keluarganya yang meninggal. ”Pada Senin, 4 Ma­ret 2019, sekitar jam 11:00 WIB, terjadi peristiwa kebocoran tabung gas elpiji 3 kg dan sela­njutnya terjadi sambaran api,” bebernya. ”Dalam prosesi memasak, terjadi kebocoran tabung gas elpiji yang sedang digunakan. Kemudian saudara Mastur mem­bawa tabung gas tersebut ke kamar mandi dan menyimpan­nya di bak mandi dengan kon­disi gas yang terus keluar dan menutup pintu kamar mandi,” paparnya. Sekitar sepuluh menit, lanjut­nya, Mastur lalu membuka pintu kamar mandi. Tiba-tiba api menyambar dari tungku yang berjarak enam meter dari kamar mandi. Akibat ledakan tersebut, sam­bung Ita, 14 orang mengalami luka bakar. Kebanyakan yang menjadi korban adalah ibu-ibu yang sedang memasak untuk persiapan tahlilan. ”Pihak kelu­arga membawa korban luka bakar ke RSUD Leuwiliang guna mendapat tindakan medis,” ujarnya. ”Sepuluh orang dirawat di RSUD Leuwiliang dan empat orang yang mendapat perawatan medis sudah kembali ke rumah masing-masing,” pungkasnya. (mul/c/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X