Senin, 22 Desember 2025

DPW Jabar : Suharso Figur yang Tepat

- Kamis, 21 Maret 2019 | 09:05 WIB

METROPOLITAN - Usai diberhentikannya Romahurmuziy sebagai ketua umum (ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat (Jabar) cepat mengambil sikap untuk men­desak forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III PPP segera mengukuhkan Suharso Monoarfa sebagai pelaks­ana tugas (plt) ketum DPP PPP menggantikan Romahurmuziy  yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, pekan lalu. DPP PPP dirasa perlu nakhoda baru yang punya jam terbang tinggi yang sudah teruji kapasi­tas dan kapabilitasnya. Sosok Suharso dinilai DPW PPP Jabar sebagai figur yang pas memim­pin PPP yang 27 hari lagi men­ghadapi pemilu presiden dan legislatif. “Sikap kami jelas dan tegas mendukung langkah cepat DPP PPP yang menunjuk Pak Harso sebagai plt ketum. Kita harapkan forum Mukernas bisa mengesa­hkannya,” ujar Ketua DPW PPP Jabar Ade Yasin dalam keterang­an persnya, Rabu (20/3). Forum Mukernas III dilaksana­kan di Hotel Seruni, Cisarua, Kabupaten Bogor, pada 20-21 Maret 2019, dengan tuan rumah DPW PPP Jabar. Salah satu agen­da utama Mukernas III adalah mengambil keputusan terkait posisi ketum DPP PPP yang di­tinggalkan Romahurmuziy. Menurut Ade Yasin, situasi yang tengah dihadapi partainya ada­lah situasi krisis. Karena itu bu­tuh penanganan cepat dan tepat sehingga semua kemungkinan bisa diambil sebagai langkah penyelamatan. Ade Yasin juga berpendapat penunjukkan Suharso Mono­arfa sebagai plt ketum sudah melalui proses yang benar. Sebab, para wakil ketum tak ada satupun yang bersedia menjadi plt ketum DPP PPP. Apalagi dalam rapat pengurus DPP PPP hadir KH Maemun Zubair, ketua Majelis Syariah DPP PPP yang membe­rikan restu kepada Suharso Mo­noarfa. “Saya berharap kawan-kawan di wilayah punya cara pandang yang sama, kita butuh nakhoda. Dan orang yang tepat saat ini sebagai nakhoda partai adalah Pak Harso,” tegasnya. Ade Yasin meyakini dengan kapasitas dan kapabilitas Su­haro Monoarfa yang kini men­jabat anggota Dewan Per­timbangan Presiden (Wantimpres) bakal mampu membawa PPP keluar dari krisis. Pemilu presiden dan legislatif, tutur Ade Yasin, tinggal 27 hari lagi. Karena itu dibutuhkan satu kepemimpinan yang kuat, yang bisa menyelamat­kan partai dari ancaman Elec­toral Treshold (ET) 4 persen. “Pak Harso punya strong leadership. Kami percaya,” katanya. Keadaan yang menimpa PPP saat ini adalah musibah. Ia ber­harap kondisi itu tidak berlarut-larut dan PPP harus segera move on serta kembali ke on the right track sebagai partainya umat Islam. “Jangan sampai kader kita men­galami demoralisasi. Mukernas ini adalah momentum untuk membangkitkan kembali seman­gat perjuangan stakeholders partai menghadapi pilpres dan pileg,” papar Ade. Untuk itu, Ade Yasin berharap forum Mukernas III PPP tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak konstruktif, yang akhirnya malahan memunculkan per­soalan baru. (*/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X