Minggu, 21 Desember 2025

Satu Kampung Tematik Butuh Rp18 Miliar

- Rabu, 27 Maret 2019 | 09:46 WIB

METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memiliki rencana menyulap perkampungan padat menjadi sebuah kampung tematik. Sedikitnya ada tujuh kampung tematik yang masuk program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemkot Bogor. Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Kota Bogor Herman Rusli mengatakan, dari tujuh kampung yang diusulkan. baru dua kampung yang sudah terealisasi. Yakni di Kelurahan Mulyaharja Kecamatan Bogor Selatan dan Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat. “Lima lainnya masih dalam proses DED (Detail Engineering Design),” ungkap Herman. Ia mengatakan, keberadaan tujuh kampung tematik itu ditargetkan bisa terealisasi dalam lima tahun ke depan. “Untuk anggarannya satu kampung diperkirakan kurang lebih Rp18 miliar. Itu kami mengajukan bantuan ke provinsi,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Sonny Rijandi, menjelaskan ketujuh kampung yang diusulkan menjadi kampung tematik merupakan hasil sayembara yang dikembangkan Pemkot Bogor. Seperti Kampung Margajaya yang dirancang sebagai kampung ekowisata dan bisnis. Sebab, di sana terdapat tempat pemancingan, perkebunan, pusat pelatihan, sawah dan pusat edukasi. Kemudian Katulampa kawasan jawara jadi kawasan juara wisata berbasis masyarakat. Sedangkan enam lainnya seperti Pulogeulis dirancang menjadi kampung mural dan kuliner, wilayah Mulyaharja sebagai kampung eduwisata organik, Katulampa yang dirancang jadi kawasan jawara alias juara wisata berbasis masyarakat. Selanjutnya ada kawasan Semplak yang diarahkan menjadi kampung marawis, Kedungwaringin kawasan berbasis teknologi kultur jaringan dan Cikaret yang didorong mengembangkan ke petani plasma untuk mengembangkan ekonomi masyarakat setempat. “Dari tujuh rancangan yang sudah ada itu nantinya Bappeda akan membuat rancangan lanskap dengan melibatkan tenaga ahli untuk menentukan objek apa yang harus dikembangkan untuk menjadi daya tarik wisata,” terangnya. Selain ketujuh kampung tematik yang dirancang Pemkot Bogor, rupanya ada pula kampung tematik hasil kreasi inisiatif warga. Yakni kampung tematik yang ada di Gang Kepatihan, Jalan Veteran, Kota Bogor. Di kampung tersebut, warganya menyulap permukiman padat tersebut menjadi lebih eye-catching alias sedap dipandang. Perkampungan bekas kompleks patih kerajaan Padjadjaran itu kini disulap warga jadi bangunan lukis yang menarik. Ada yang temboknya dilukis dengan nuansa Mesir Kuno, juga ada yang mirip suasana luar negeri seperti London. Salah seorang tokoh masyarakat, Wawan (45), mengatakan bahwa sepanjang Gang Kepatikan warga membuatkan dekorasi unik yang pas untuk dijadikan tempat berswafoto. Ide awalnya pun berangkat dari keinginan warga memiliki lingkungan bersih. “Saya bersama warga ingin kampung ini terus berubah hingga menjadikan Gang Kepatihan ini menjadi sebuah kampung yang produktif,” kata Wawan saat ditemui di lokasi. Kampung tematik Gang Kepatihan ini sepenuhnya dikerjakan warga yang tinggal di kiri-kanan. Rencananya kampung tematik ini akan ditambah rumah baca dan kafe bernuansa kota tua. “Kampung tematik ini sudah dikunjungi wisatawan lokal. Selain itu, ada juga Raffi Ahmad dan Billy Saputra yang sudah berkunjung ke sini,’’ ujar Wawan. Salah seorang konseptor Gang Kepatihan, Sugiarno, meyakini kampungnya bisa menjadi daya tarik wisatawan luar. “Kita akan tambah lukisan-lukisannya ke depan. Namun ada juga rumah yang didekor dari pernak-pernik kayu atau limbah bekas,’’ tandas Sugiarno. (mul/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X