Senin, 22 Desember 2025

Semoga Server Nggak Down

- Senin, 1 April 2019 | 08:23 WIB

METROPOLITAN - Setelah siswa SMK selesai mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) serentak pada pekan lalu, giliran pelajar SMA yang melaksanakannya pada Senin (1/4). Sejak Sabtu (30/3), sejumlah sekolah di Kota Bogor telah mensterilkan ruangan untuk ujian. Di SMA Negeri 5 Kota Bogor, gerbang sekolah tampak tertutup rapat. Pintu-pintu sekolah pun tampak terkunci, sementara pengumuman dan tata tertib pelaksanaan UNBK bagi siswa terpampang di kaca-kaca sekolah. Begitu pula di SMA Negeri 10 Kota Bogor. Walaupun pintu gerbangnya tidak tertutup rapat, tetapi situasi sekolah tampak hening. Namun, beberapa guru, staf sekolah dan satpam, terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi. Di SMA Negeri 2 Kota Bogor, sekolah yang berlokasi di kawasan perumahan Budi Agung itu tampak tertutup rapat. Salah seorang penjaga sekolah menjelaskan, sejak Sabtu kemarin lokasi sekolah sudah harus disterilkan. “Tidak boleh sembarang orang memasuki kawasan sekolah sebelum pelaksanaan UNBK dimulai,” katanya. Tak jauh berbeda, di SMA PGRI 3 Kota Bogor pun situasi sekolah tampak hening. Menurut salah seorang panitia UNBK yang juga guru olahraga di SMA PGRI 3, Solihin, membenarkan bahwa kawasan SMA PGRI 3 harus terbebas dari berbagai kegiatan. Apalagi kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan UNBK. Menurut Solihin, SMA PGRI 3 sudah siap menyelenggarakan UNBK. “Insya Allah kita sudah siap menghadapi UNBK dan kita pergunakan dua ruang kelas. Karena pesertanya mencapai 212 orang, maka kita gunakan sistem tiga sesi,” kata Solihin. Ditanya kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan UNBK ini, Solihin mengaku khawatir bila server di pusat mengalami gangguan seperti tahun sebelumnya. Sebab dalam pelaksanaan UNBK ini, SMA seluruh Indonesia menggunakan server yang sama secara bersamaan, dalam waktu yang sama pula. “Ya semoga nggak down lagi kayak tahun kemarin. Soalnya kan server itu dipakai semua sekolah se-Indonesia,” kata Solihin. Berkaca pada tahun lalu, jadwal UNBK sempat molor hingga dua jam. Pelaksanaan ujian yang seharusnya dimulai pukul 08:00 WIB justru baru bisa dimulai pada pukul 10:00 WIB. Hal itu dipicu karena adanya gangguan server di pusat. Gangguan server itu terjadi hampir menyeluruh di semua daerah, termasuk Kota/Kabupaten Bogor. Kondisi tersebut mengakibatkan komputer yang telah disiapkan panitia tidak bisa terkoneksi ke server pusat. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMA Negeri 7 Kota Bogor Agus Setiadi mengaku sudah menyiapkan secara matang semua kebutuhan peserta. Mulai dari jumlah komputer, jumlah ruangan dan fasilitas penunjang lainnya. “Diharapkan pelaksanaan UNBK ini tidak ada kendala yang berarti dan kami sudah melakukan berbagai upaya, termasuk juga melakukan uji coba ulangan semester dengan menggunakan komputer selayaknya pelaksanaan UNBK,” jelas Agus. Berdasarkan data yang tercatat di Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar), sebanyak 226.610 siswa SMA di Jabar akan mengikuti ujian tersebut. Kepala Disdik Jabar Dewi Sartika menjelaskan jumlah tersebut berasal dari 1.589 SMA yang akan melaksanakan UNBK. ”Insya Allah 100 persen (sudah, red) pakai komputer,” kata Dewi. Ia mengaku telah melakukan serangkaian persiapan agar pelaksanaan UNBK SMA ini berjalan lancar. Mulai dari memastikan tidak ada gangguan pasokan listrik dan koneksi internet saat ujian berlangsung. ”(Kita, red) sudah melakukan persiapan-persiapan ya, baik itu persiapan SDM seperti pengawasan. Kita juga kirim surat ke PLN masing-masing KCP untuk mempersiapkan itu (soal pasokan listrik, red),” ucapnya. Dewi menuturkan, pelaksanaan ujian akan berlangsung empat hari. Di hari pertama, para peserta akan mengikuti ujian bahasa Indonesia, hari kedua ujian matematika, hari ketiga ujian bahasa Inggris. ”Berikutnya di tanggal 8 (April, red) itu (ujian, red) pilihan sesuai jurusannya,” ujar Dewi. (mul/c/ar/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X