METROPOLITAN - Tidak bernyawa di dapur rumahnya dengan luka sayatan bekas senjata tajam yang dilakukan pelaku. Pelaku diduga nekat menghabisi nyawa Samsudin karena depresi setelah ditinggal istrinya.
Kapolsek Pabuaran AKP Yudha Hermawan mengatakan, pelaku merupakan tamu dari korban yang diduga mengalami depresi akibat permasalahan keluarga atau bercerai dengan istrinya. Ustadz Samsudin dibacok temannya sendiri di rumahnya. Kasus itu bermula saat pelaku bertamu ke rumah korban pada Rabu (1/5) sekitar pukul 17:00 WIB. Mengetahui pelaku berasal dari Bogor, korban meminta pelaku agar menginap saja di rumahnya. “Pelaku warga Bogor, dia datang ke rumah korban untuk silaturahmi.
Korban ditemukan pertama kali oleh istrinya di ruang dapur dalam keadaan luka bacokan senjata tajam,” katanya. Namun pukul 18:00 WIB, sebelum Magrib, korban dan keluarganya mendengar pelaku berteriak di kamar mandi saat hendak mengambil wudu. Korban berserta keluarganya kemudian mencoba menenangkan pelaku dan memberinya makan. Keesokan harinya, Kamis (2/5) pukul 04:00 WIB, istri korban menemukan Ustadz Samsudin sudah tergeletak di dapur dengan luka parah akibat bacokan senjata tajam.
Diduga penganiayaan itu dilakukan pelaku yang mengalami depresi. Setelah kejadian itu, istri Ustadz Samsudin meminta pertolongan warga sekitar. Pelaku yang masih berada di rumah Ustadz Samsudin langsung ditangkap warga dan dihakimi. Pelaku bahkan sempat diikat di tiang listrik sebelum dijemput anggota kepolisian. Menurut Yudha, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Dr Drajat Prawiranegara untuk mendapat pertolongan.
Namun sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit. “Sekira jam sembilan korban meninggal dunia d RSUD Drajat Serang. Sedangkan pelaku saat ini masih dalam perawatan di RSUD Banten akibat dihakimi massa,” tandasnya. (sin/feb/run)
