Senin, 22 Desember 2025

Opick Warisi Rambut Nabi

- Jumat, 10 Mei 2019 | 10:54 WIB

METROPOLITAN - Musisi religi Aunur Rofiq Lil Firdaus alias Opick dikabarkan mendapat satu helai rambut Nabi Muhammad SAW dari Dewan Ulama Thariqah Internasional dan Pemerintah Turki. Sebagian percaya dengan kabar itu, tetapi banyak juga yang meragukannya.

Pelantun Tombo Ati itu membawa langsung rambut Nabi dari Turki dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada 7 Mei lalu. Opick tidak memungkiri ada orang yang meragukan keaslian rambut Nabi Muhammad SAW tersebut. Menurutnya, rambut itu bersertifikasi langsung dari Pemerintah Turki dan Dewan Ulama Thariqah Internasional.

Ia pun memastikan nasabiyah (ahli waris, red) rambut tersebut hingga pergi ke Turki secara langsung. ”Hanya satu hari di sana untuk memastikan dan mengetahui nasabiyah-nya. Kemudian meminta (nasabiyah rambut, red) ini dari siapa, dari siapa, dari siapa sampai ke Rasulullah SAW,” kata Opick. ”Yang terpenting nggak ada maksud lain, nggak ada maksud sombong, nggak ada maksud seperti apa. Ini hanya untuk menunjukkan nanti jika kalian mau ziarah ke Rumah Umat Tombo Ati,” ujarnya.

Pemberian rambut Nabi Muhammad SAW dari Dewan Ulama Thariqah Internasional dan Pemerintah Turki itu sebagai anugerah. Ia pun akan menjaganya dengan baik dan akan disimpan di Rumah Umat Tombo Ati di Pulo Gebang, Jakarta Timur. ”Ini anugerah. Andai kata dunia dan jagat raya ini tidak lebih berharga dari satu sayap nyamuk saja, berarti ini rambut Rasulullah SAW lebih berharga dari semuanya. Ini rambut yang berangkat ke Sidratul Muntaha juga, ini rambut bagian tubuh dari makhluk yang paling mulia, dicintai dan diberkahi,” papar Opick.

”Orang yang membaca kitab suci untuk menjaga rambut itu bisa bergantian. kebetulan di Rumah Tombo Ati ada penghafal Quran yang dalam satu hari bisa khatam sebanyak tiga sampai empat kali,” katanya. Saat menerima rambut Nabi Muhammad SAW, ia mendapat pesan dari Dewan Ulama Thariqah Internasional dan Pemerintah Turki, bahwa untuk membuka rambut tersebut hanya dilakukan dua kali dalam satu tahun, yakni saat Isra Miraj dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun, Opick sempat meminta izin untuk membuka rambut tersebut sebanyak tiga kali, satu kali berikutnya dibuka saat 1 Muharam.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Ulama Thariqah Indonesia (DUTI) Zubair menjelaskan DUTI mendapatkan akta pendirian pada 11 Agustus 2016. Setelah DUTI berdiri sekitar tiga tahun, barulah didirikan Dewan Ulama Thariqah Internasional pada April 2019. Dewan Ulama Thariqah Internasional inilah yang disebut Opick memberikan sertifikat rambut Nabi Muhammad yang dibawanya.

Zubair mengaku mengetahui cerita soal rambut tersebut. Ia mengatakan, rambut itu awalnya diterima Rais Mustasyar DUTI, pengasuh Pondok Pesantren Tasawuf Rabbani yang ada di Solok, Sumatera Barat, yaitu Tuangku Syekh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani, dari Syekh Suhaimi bin Sulaiman pada 9 April 2017 di Raudhah Masjid Nabawi. ”Diamanahkan sekitar dua tahun lalu, Rais Mustasyar-nya terima langsung di Madinah. Terima dari Syek Suhaimi bin Sulaiman yang dari Dubai, diterimanya di Raudhah, di Masjid Nabawi,” kata Zubair.

Oleh Syekh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani, rambut itu lalu disimpan di ponpesnya. Opick, imbuh Zubair, mengetahui informasi tersebut dan ingin menyimpan rambut itu. Opick mengajukan permintaan ke DUTI Jakarta. Namun Syekh Ali Hanafiah tak bisa serta-merta menyerahkannya. Penyerahan rambut itu harus melalui Dewan Ulama Internasional. Rais Mustasyar DUTI lalu menyerahkannya ke Dewan Ulama Thariqah Internasional di Istanbul, Turki. ”Diserahkan (ke Dewan Ulama Thariqah Internasional, red) sebelum Ramadan,” ujar Zubair.

Singkat cerita, Opick lalu menerima rambut itu dari Dewan Ulama Thariqah Internasional di Istanbul. Ia lalu menggelar jumpa pers di Terminal 3 Soekarno-Hatta pada 7 Mei lalu. Opick membeberkan bagaimana Pemerintah Rusia menyediakan pengawalan ketat saat meminjam rambut tersebut dan akan diletakkan di sebuah museum. ”Kemarin Pemerintah Rusia sempat pinjam. Satu helai rambut Rasulullah dikawal tujuh pesawat tempur dan pasukan khusus untuk mengawal,” katanya.

Selain itu, ada jutaan orang yang ingin melihat langsung sehelai rambut Nabi Muhammad SAW. Saking banyaknya umat yang antusias, rambut tersebut akhirnya diletakkan di museum dengan pengamanan super ketat. ”Ketika dibawa ke Rusia, jutaan manusia keluar. Semua ingin melihat, walaupun hanya menatap seperti apa rambut Rasulullah. Karena jutaan yang datang, akhirnya ditaruh di museum supaya ada penjagaan,” ungkapnya. (sur/dtk/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X