METROPOLITAN - Sejumlah tokoh hingga kepala daerah berkumpul di Museum Kepresidenan Republik Indonesia, Balai Kirti, Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, kemarin sore. Berkumpulnya orang besar tersebut dilatarbelakangi kekhawatirannya akan keadaan masyarakat pasca-pesta demokrasi 17 April lalu.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, kehadiran sepuluh tokoh nasional di Kota Hujan sebagai wujud kecintaannya terhadap perdamaian Tanah Air.
"Kami semua hari ini dipersatukan oleh satu hal yang sangat penting. Kita cinta Indonesia dan kita cinta perdamaian, dan kita ingin Indonesia yang damai tanpa perpecahan," kata Bima Arya dalam sambutannya.
Bima mengatakan, perkumpulan tersebut sedikitnya membahas tiga poin penting. Membangun Indonesia dengan cara yang damai, meredam segala kemungkinan pasca-pemilihan umum hingga memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai demokrasi sehat.
"Kami juga sepakat akan memperluas jaringan ini dan semangat ini yang tidak dibatasi konteks politik saja, tapi dalam banyak hal. Kita ingin menebar opini kita di seluruh pelosok Indonesia, tentang Indonesia yang lebih baik," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institut, Agus Harimurti Yudhoyono, mengaku sangat senang bisa ikut ambil bagian dalam pertemuan tersebut. Dirinya mengaku akan ikut berperan aktif dalam mengokohkan kebersamaan dalam perbedaan yang ada, terlebih pasca-pesta demokrasi tahun ini.
"Senang bisa menghadiri gagasan yang dibuat sejumlah tokoh muda, berdiskusi dan bersilaturahmi dengan satu frame gagasan yang sama atas dasar kepedulian melihat situasi Indonesia akhir-akhir ini," akunya.
Dirinya juga mengakui banyak melihat fenomena keresahan dari masyarakat pasca-pemilu tahun ini. Dirinya berharap ajang demokrasi 17 April lalu tak lantas membuat masyarakat terpecah belah. Sebab, pada hakikatnya pemilu adalah hajat masyarakat.
"Walaupun kompetensi politik ini keras, tapi kita semua berharap kita dapat kembali merajut persaudaraan dan persatuan di antara kita semua. Kita tentunya berharap ketika pemilu dilaksanakan dan setelah usai, kita sesama anak bangsa kembali merajut persaudaraan kembali," harapnya. (ogi/b/feb/run)