Cibiran warga tak membuat Imas Masitoh (43) berhenti merawat 130 anak yatim. Penjaja gorengan dan keset itu tetap berjuang walau langkahnya kerap dipandang sebelah mata. Perjuangan Imas dimulai pada 2012 lalu. Ketika itu anaknya yang keempat meninggal dunia saat masih balita. Kepergian anak bungsunya membuat Imas terpuruk hingga akhirnya sang ayah menyarankannya berdagang untuk menghapus kesedihannya
METROPOLITAN - ”Saat berdagang di sekolah, saya bertemu dengan tujuh anak yatim. Saya dengar keluh kesah mereka dan akhirnya saya men jadi tergerak untuk membantu,” kata Imas di pondok yatimnya di Batujajar Timur.
Selain menggratiskan dagangannya untuk ketujuh anak yatim tersebut, Imas pun mulai mengajak para pedagang lainnya bersedekah melalui kencleng yang ia galang. Hasil donasi tersebut ia kemudian berikan semuanya. Lambat laun, jumlah anak yatim yang ia rawat terus bertambah, menjadi belasan. Hatinya semakin teguh untuk menjadi ibu bagi mereka usai kematian ayahnya, sosok yang menyokongnya selama ini. ”Sampai 15 anak (yatim, red), bapak masih ada. Sebelum meninggal, bapak bilang, ’Besok atau lusa Bapak mau pulang, teruskan perjuangan kamu (Imas, red). Bapak yakin kamu akan menemukan kebahagiaan. Titip mama sama adik kamu’,” kata Imas.
Penghasilan yang pas-pasan sebagai pedagang gorengan, ditambah suami yang kehilangan pekerjaannya, membuat perjuangan Imas semakin berat. Cobaan tak berhenti di sana. Pada 2017, ia menderita stroke. ”Suami juga tidak bisa bekerja jauh-jauh karena kondisi kesehatan saya juga yang mudah kehilangan kesadaran, suami bantu berjualan sekarang,” ucapnya. Imas memberanikan diri mengontrak sebuah rumah berukuran 5x8 meter di Kampung Cibungur, Batujajar Timur. Di bawah bendera Roudhatul Amanah, rumah itu dijadikan tempat bernaung anakanak yatim yang statusnya duafa.
Di rumah itu pula ia menampung sekitar 20-an anak. Sementara ratusan anak lainnya di wilayah Bandung Raya lainnya tetap ia pantau. ”Kadang saya kalau berkunjung ke rumah saudara atau teman, suka menanyakan ada anak yatim yang bisa dibantu atau tidak,” ucapnya. (dtk/mam/run)a