Minggu, 21 Desember 2025

Kerajaan Bisnis yang Dibangun dengan Modal 0 Rupiah (1)

- Selasa, 18 Juni 2019 | 10:05 WIB

Menapaki tangga kesuksesan, tak membuat Noni Ayi lupa diri. Ibu muda dengan dua anak tersebut justru sedang berjalan di jalur filantropi. Bos dari produk kecantikan yang sedang naik daun, Noni Beauty Skin (NBS) itu ingin berkontribusi terhadap kota dimana ia dibesarkan. Ya, dia berhasrat untuk terus membuka lapangan pekerjaan sekaligus mengedukasi muda-mudi Bogor dalam penggunaan produk kecantikan. Seperti apa kiprahnya?

METROPOLITAN - “SEMUA tak datang secara instans.” . Sepenggal kalimat tersebut menjadi pembuka kisah perjalanan hidup Noni Ayi. Ditemui Radar Bogor di sebuah kedai kopi di kawasan Bogor Nirwana Residence, kemarin sore, Noni bersemangat saat berbagi cerita seputar awal mula kiprahnya di dunia bisnis. Istri dari M Rusli Privatevy itu mengaku membangun ’kerajaan’ bisnisnya dari posisi nol. “Sebelum berbisnis, saya pernah bekerja sebuah wahana hiburan. Setelah itu saya coba-coba membuka bengkel sandal dan sepatu, kemudian butik kerudung,” ujar ibunda dari Barra dan Bima itu.

Usai bisnis sandal dan sepatunya layu, Noni banting setir ke bisnis telepon seluler. Kendati modal untuk membuka gerai sudah ditangan, dia memilih untuk menjadi karyawan di gerai ponsel orang lain terlebih dahulu untuk mengasah keahlian.”Satu bulan saya bekerja di toko HP milik orang lain. Sampai akhirnya saya tahu seluk beluknya, saya pun akhirnya berani buka sendiri,” tuturnya.

Pada awal 2014, Noni membuka gerai HP nya sendiri di Mal Jambu Dua dengan tiga orang karyawan. Kegigihan perempuan yang kelahiran 29 September itu berbuah manis hingga ia mampu membuka tiga gerai yang sama dengan menggaet 24 karyawan. “Di saat enjoy-enjoynya (bekerja,red), saya justru kehilangan banyak waktu di rumah. Di saat itu saya diminta suami untuk fokus urus rumah karena memang saya sedang hamil anak ke dua,” paparnya.

Setahun berselang, insting bisnis Noni mulai kembali hidup. Itu ketika dia getol membeli produk kecantikan via penjualan daring. Karena dia merasa cocok memakai kosmetik tersebut, Noni mulai memasarkannya ke teman-temannya. Strategi bisnis Noni kali ini sangat simpel. Dia tak mencari margin keuntungan yang tinggi dari satu produk yang ia jual. Dia lebih mengincar arus penjualan yang berlangsung cepat. Benar saja, roda pemesanan produk yang ditawarkan Noni pun berputar kencang. Padahal dia hanya sebatas dropship.

Apa itu dropship? Perlu diketahui, dropship adalah sebuah metode jual beli online di mana penjual tidak melakukan stok barang ataupun proses pengiriman. Dalam sistem ini, akan sangat dibutuhkan seorang supplier sebagai pemasok barang. Noni hanya memajang foto-foto barang dagangan supplier di website atau akun media sosial sebagai tempat berjualan. Jika ada pembeli yang memesan, maka penjual cukup meneruskannya pada supplier. “Dropship aku laku. Sekitar enam bulanan dan itu hanya memakai instragram. Dari situ untungnya dikumpulin.

Akhirnya bisa stok 100 paket produk. Sampai ke 500 paket, lalu 1.000, sampai pernah 38 ribu paket. Akhirnya warga Bogor beli ke aku, bahkan pembeli di Lhokseumawe hingga Papua pun ke aku,” jelasnya. Saat semua roda bisnisnya sedang bergulir kencang, Noni mendadak menahan diri. Dia sadar, jika kosmetik berupa krim pemutih yang ia jual belum mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).“Saya nggak mau (produk) berdampak buruk. Dengan modal yang saya punya, akhirnya saya beranikan diri memiliki produk sendiri,” cetusnya.

Keberanian Noni dalam membuat dan memasarkan produknya sendiri memang tak lantas berjalan mudah. Dia awali lagi semua lewat jalinan kerjasama jasa makloon dengan perusahaan kosmetik besar di Jakarta. Dengan jasa makloon, Noni pun mesti mematenkan nama produknya dan menjalani beragam tahapan yang tak mudah agar lulus uji di BPOM. “Saya lakukan semua setahun lalu selama tujuh bulan.

Dalam pembuatan produknya, saya butuh berulang kali hingga menemukan komposisi dan formulasi produk kecantikan yang tepat,” cetusnya. Setelah hampir tujuh kali merevisi formula untuk produk kecantikannya, Noni akhirnya berani memasarkan NBS. “Dalam praktiknya saya mesti coba sendiri formula-formula itu. Sempat kulit saya menghitam, berjerawat, hingga akhirnya saya dan dokter kecantikan perusahaan menemukan formulasi yang sangat pas,” tambahnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X