Senin, 22 Desember 2025

’ Garap’ Istri Pekerja, Dukun Uzur Diarak Warga

- Jumat, 28 Juni 2019 | 09:08 WIB

Pagi itu, warga Kampung Panunggangan, RT 03/05, Desa Banyuasih, Kecamatan Cigudeg, berbondong-bondong mendatangi kebun cengkih yang tak jauh dari perkampungan mereka. Bukan untuk bertani, warga datang untuk mengarak Pendi (70) dan Susi (40) yang tertangkap basah sedang mesum di semak-semak.

METROPOLITAN – Entah  apa yang ada dalam pikiran kakek sebelas cucu itu. Wanita yang ’digarapnya’ merupakan istri anak buahnya. Pendi juga dikenal sebagai paranormal di Kampung Panunggangan, sekaligus pemborong kayu semperan tempat suami Susi bekerja.

Ulah Pendi dan Susi sebenarnya sudah dicium warga sejak bulan puasa lalu. Pendi kerap mengajak Susi mencari kayu bakar di sekitar perkebunan cengkih. Namun, warga membiarkannya karena dianggap hal biasa. Karena seringnya Pendi dan Susi mencari kayu bakar bersama, warga pun mulai curiga kepada pasangan mesum tersebut.

Karena kecurigaan yang besar, akhirnya salah seorang warga, Acep, membuntuti Pendi dan Susi yang pergi ke kebun cengkih untuk mencari kayu bakar. Saat dibuntuti, keduanya sempat menghilang di tengah perkebunan. Namun karena penasaran, Acep akhirnya memanjat pohon. Begitu kagetnya Acep saat melihat Pendi dan Susi tengah bersetubuh di semak-semak. “Kirain benaran cari kayu bakar, ini malah ’begituan’. Mereka kalau ketemuan alasannya mau cari kayu bakar. Tahunya mereka malah ’begituan’,” ujar warga sekitar, Anan (30), menurut kesaksian Acep.

Usai menangkap basah pasangan mesum tersebut, Acep langsung berlari ke perkampungan dan memberi tahu warga sekitar. Tak lama, warga pun mendatangi pasangan mesum tersebut dan mengaraknya ke Balai Desa Banyuasih. “Warga menaruh curiga pada perempuan itu. Jadi di situ ketahuannya kalau lagi mesum di semak-semak, sekitar pukul 08:00 WIB,’’ kata Anan. Setelah diarak ke kantor desa, warga pun melakukan musyawarah. Dari pengakuan Susi di hadapan warga, perbuatan itu sudah dilakukannya tiga kali selama bulan puasa. “Pas kejadian, warga langsung membawa ke desa. Pas dilakukan musyawarah, perempuannya hanya diam, tidak ada rasa panik,’’ kata Staf Desa Banyusasih, Sutami.

Sutami menuturkan, suami Susi bekerja pada pelaku sebagai tukang pikul kayu. Saat ketahuan seperti itu, suaminya langsung menceraikan istrinya di kantor desa saat itu juga. “Jadi hasil suaminya, perempuan itu langsung diceraikan di kantor desa. Kedua belah pihak diselesaikan secara musyawarah,” ujar Sutami. Sementara itu, Kepala Desa Banyuasih Mudis Sunardi mengatakan bahwa keduanya sudah melakukan perbuatan tersebut sejak lama. Cuma baru ketahuan oleh warga melakukan hubungan di semak belukar perkebunan cengkih. Dari hasil musyawarah, lanjutnya, keduanya langsung meninggalkan Kampung Panunggan.

Hal itu atas permintaan warga sekitar yang tidak mau keduanya tinggal di kampung tersebut. Pelaku berasal dari Gunungpicung dan perempuannya dari Desa Rabak, Kecamatan Rumpin. “Keduanya masing-masing merantau ke Kampung Panunggan. Saat ini mereka sudah tidak lagi tinggal di Banyuasih. Sudah diselesaikan secara kekeluargaan,’’ tutur Mudis. Sementara itu, kedua pasangan mesum Pendi dan Susi enggan berkomentar saat dimintai keterangan soal tindakan asusila yang dilakukannya. Pasangan yang bukan suami istri itu hanya tertunduk malu. (mul/c/mam/ run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X